Kanker paru-paru adalah adalah pertumbuhan neoplastik (tumor) yang bersifat ganas, berasal dari salah satu jenis sel di dalam saluran napas (bronkus).
Kanker Paru adalah salah satu kanker yang paling sering ditemui pada laki-laki. Kanker Paru berhubungan erat dengan merokok.
Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.
Penelitian di Indonesia maupun di dunia membuktikan bahwa sebagian besar atau kira-kira 80% kanker paru disebabkan oleh kebiasaan merokok.
Jenis kanker paru-paru
Lebih dari 90% kanker paru-paru berawal dari bronki (saluran udara besar yang masuk ke paru-paru), kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari:
1. Karsinoma sel skuamosa
2. Karsinoma sel kecil atau karsinoma sel gandum
3. Karsinoma sel besar
4. Adenokarsinoma
Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.
Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:
1. Adenoma (bisa ganas atau jinak)
2. Hamartoma kondromatous (jinak)
3. Sarkoma (ganas)
Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.
Penyebab utama
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kanker paru pada perokok:
Usia perokok ketika mulai terbiasa merokok
Jumlah batang rokok yang diisap setiap
Lamanya kebiasaan merokok
Dalamnya mengisap rokok
Kadar tar dalam rokok
Gejala Kanker Paru
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:
1. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.
2. Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.
3. Napas sesak dan pendek-pendek.
4. Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
5. Kelelahan kronis
6. Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
7. Suara serak/parau.
8. Pembengkakan di wajah atau leher.
Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Kelompok yang mempunyai risiko tinggi terkena kanker paru :
Berusia 40 tahun keatas
Merokok
Perokok pasif
Bekerja di lingkungan yang mengandung karsinogen
Karsinogen adalah bahan atau faktor yang dapat menimbulkan kanker
Deteksi dini kanker paru lebih dianjurkan pada kelompok risiko tinggi sebelum timbulnya gejala, dapat dilakukan dengan: pemeriksaan dahak dan pemeriksaan foto rontgen dada secara berkala setiap 4 – 6 bulan sekali. Dengan ini diharapkan dapat ditemukan kanker paru pada stadium dini.
Cara terbaik pencegahan kanker paru:
Jangan mulai merokok
Segera berhenti merokok, bila telah terbiasa
Hindari asap rokok dari orang lain
Patuhi peraturan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
(Sumber: Divisi Pemasaran Rumah Sakit Kanker “Dharmais”; http://id.wikipedia.org)
Minggu, 09 Mei 2010
Deteksi Dini Kanker Paru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar