Selasa, 18 Agustus 2009

Tips Mengatasi Gangguan Pencernaan

Jika kita sering merasa perut tidak enak, seperti kembung, nyeri lambung, dan sebagainya. Semoga tips berikut bermanfaat:

1. Biasakan Makan Dengan Teratur
Efektifitas lambung mencapai puncaknya setiap empat jam sekali. Maka, kebiasaan makan tidak teratur akan menyebabkan sebagian makanan tidak tercerna sempurna. Makanan tidak tercerna ini bisa membusuk/terfermentasi dan menyebabkan kembung.

2. Kunyah Makanan Dengan Baik
Bila mengunyah makanan dengan baik, enzim ptialin yang terdapat di dalam kelenjer ludah dapat melakukan fungsinya dengan sempurna. Jangan menelan makanan dengan tergesa-gesa atau mengunyah makanan sambil berbicara untuk menghindari masuknya udara yang berlebihan ke dalam rongga mulut

3. Jangan Makan Terlalu Banyak
Jika jumlah makanan dalam lambung terlalu banyak atau melebihi kapasitas enzim pencernaan yang yang diproduksi, maka makanan tidak tercerna dengan sempurna. Makanan yang tidak tercerna sempurna ini kemudian masuk ke usus dan menyebabkan fermentasi, salah cerna, dan menimbulkan gas.

4. Jangan Berbaring Setelah Makan
Karena dapat menyebabkan gastroesophageal reflux, yaitu kondisi saat makanan yang sudah dalam keadaan asam kembali masuk kerongkongan sehingga menimbulkan rasa tidak enak atau terbakar dalam rongga mulut. Yang terbaik, sudah berhenti makan minimal dua jam sebelum tidur.

5. Hindari Waktu Makan Yang Terlalu Berdekatan
Jadwal makan yang terlalu dekat akan menyebabkan proses mencerna menjadi terganggu. Sebaiknya biarkan kira-kira 1 ½ jam setelah makan buah, 2-2 ½ jam setelah makan sayur, 3 ½ – 4 jam setelah makan sumber protein, karbohidrat, lemak, barulah mulai mengkonsumsi makanan lain agar makanan tercerna sempurna.

6. Jangan Makan Sambil Minum
Setiap cairan yang dikonsumsi dengan makanan padat akan mengurangi aktifitas cairan pencernaan yang akan membuat proses mencerna menjadi sulit dan tidak sempurna. Makanan cair seperti air dan sup sebaiknya dikonsumsi 15 menit setelah menyantap makanan padat.

7. Tingkatkan Konsumsi Makanan kaya Serat
Makanan tinggi serat berfungsi membantu melancarkan kerja pencernaan. Serat banyak dalam sayuran, buah-buahan , beras merah dan oats.

8. Konsumsi Makanan Dan Suplemen Probiotik

Makanan probiotik mengandung bakteri menguntungkan yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, contohnya yogurt, kefir, kimchi, tempe dan miso.

9. Kurangi Konsumsi Makanan Pembentuk Asam

Makanan pembentuk asam termasuk protein hewani (daging, telur, dan susu) serta karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung-tepungan. Yang dimaksud asam disini ialah kimia (acid), tidak ada hubungannya dengan rasa atau bau asam makanan.

10. Kurangi Menyantap Makanan Yang Menimbulkan Gas

Beberapa jenis makanan seperti ubi, nangka, dan kacang-kacangan dapat menimbulkan gas yang menyebabkan perut kembung. Jadi, jangan dimakan berlebihan.

11. Kurangi Bumbu Masakan Yang Terlalu kuat

Makanan yang terlalu pedas dan asin dapat menyebabkan keasaman lambung meningkat sehingga tejadi iritasi pada dinding lambung.

12. Perbanyak Makan sayuran Hijau

Rasa sakit yang disebabkan karena peningkatan asam lambung dapat diredam dengan sayuran karena membantu mengontrol pH lambung yang terlalu asam menjadi tidak terlalu asam.

13.Jangan Makan Makanan Yang Terlalu panas Atau Dingin

Makanan yang terlalu panas atau dingin akan mengiritasi lapisan dinding lambung. Jika terjadi berulang kali, lambung akan rusak dan pencernaan akan terganggu.

14. Kurangi Konsumsi Makanan Yang Digoreng

Makanan yang digoreng lebih sulit dicerna dan dapat meningkatkan resiko kanker lambung.

15. Hindari Makanan Yang Dapat Menimbulkan Alergi

Bagi orang-orang tertentu yang tidak mampu mencerna laktosa (gula susu), susu bisa menyebabkan lactose intolerance dengan gejala kembung, kram perut, dan diare.

16. Lakukan Puasa Saat Mengalami Keluhan

Puasa disini bukan berarti tidak makan dan minum sama sekali, tapi membatasi jenis makanan yang dikonsumsi. Jenis makanan yang bisa dikonsumsi selama puasa untuk mengatasi ganggun pencernaan adalah air dengan perasan lemon, jus apel, jus wortel, jus kol, dan jus lemon.

17. Kurangi Stress

Dalam keadaan panik dan stress, tubuh akan mengalirkan darah kembali dari lambung dan usus ke otak, jantung, paru-paru, dan otot. Akibatnya, sistem pencernaan tidak berfungsi optimal.

18. Hindari Merokok Dan Minum Kopi

Getah tembakau yang tertelan dapat menimbulkan iritasi pada dinding lambung, sedangkan kopi dan berbagai jenis minuman yang mengandung kafein akan menstimulasi produksi asam secara berlebihan dalam lambung.

19. Waspadai Keracunan Logam Berat

Hindari menggunakan peralatan masak aluminium, terutama jika Anda memiliki masalah pencernaan.

Jika anda sudah terlanjur mengalami gangguan pencernaan,
MEDDIA HERBAL dapat menjadi solusinya.

Baca Selanjutnya....

Sabtu, 15 Agustus 2009

Kolera (Cholera) & Herbal

Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.

Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak adekuat. Pemberian air minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita (pasien) kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).

Penyebaran Penularan Penyakit Kolera
Kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.

Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.

Gejala dan Tanda Penyakit Kolera
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.

Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan, antara lain ialah :
  • Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
  • Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
  • Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
  • Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
  • Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah merasakan mual sebelumnya.
  • Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
  • Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan kematian.

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kolera
Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan penaganan segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang paling tepat bagi penderita yang banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah. Selanjutnya adalah pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian antibiotik/antimikrobial seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.

Pada kondisi tertentu, terutama diwilayah yang terserang wabah penyakit kolera pemberian makanan/cairan dilakukan dengan jalan memasukkan selang dari hidung ke lambung (sonde). Sebanyak 50% kasus kolera yang tergolang berat tidak dapat diatasi (meninggal dunia), sedangkan sejumlah 1% penderita kolera yang mendapat penanganan kurang adekuat meninggal dunia. (massachusetts medical society, 2007 : Getting Serious about Cholera).
Pencegahan Penyakit kolera
Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.

Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita.
(infopenyakit.com)


PENANGANAN DENGAN HERBAL

KIWA adalah produk yang besar kemanfaatannya pada semua kasus yang menyerang GASTROINTESTINAL atau semua saluran cerna. Mulai dari tenggorokan hingga saluran pembuangan. Kolera adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang usus. Maka KIWA akan cukup mudah mengatasi masalah tersebut. Bahkan cukup hanya satu hari saja dengan tiga kali minum.
Baca Selanjutnya....

Sakit Kuning (Jaundice) & Herbal

DEFINISI
Sakit Kuning (Jaundice) adalah pewarnaan kuning pada kulit dan bagian putih mata (sklera), yang disebabkan oleh tingginya kadar pigmen empedu (bilirubin) di dalam darah.

PENYEBAB

Pembuangan sel darah merah yang tua atau rusak dari aliran darah, terutama dilakukan oleh empedu. Selama proses ini berlangsung, hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen) dipecah menjadi bilirubin. Bilirubin dibawa ke dalam hati dan dibuang ke dalam usus sebagai bagian dari empedu. Jika proses pembuangan ini terganggu, bilirubin yang berlebihan akan masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan jaundice.

Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah, bisa terjadi pada:
  • Peradangan atau kelainan lainnya di hati, yang mengganggu proses pembuangannya ke dalam empedu
  • Penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau tumor
  • Pemecahan sejumlah besar sel darah merah, seperti yang kadang terjadi pada bayi baru lahir yang mengalami sakit kuning.

Pada sindroma Gilbert, kadar bilirubin sedikit meningkat, tetapi biasanya tidak menyebabkan jaundice. Kelainan yang diturunkan ini, biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin tes fungsi hati; tidak memiliki gejala lainnya dan tidak menimbulkan masalah.

GEJALA

Pada jaundice, kulit dan bagian putih mata tampak kuning. Air kemih sering berwarna gelap, karena bilirubin dibuang melalui ginjal. Gejala lainnya muncul tergantung kepada penyebabnya:

  • Peradangan hati (hepatitis) bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, mual-muntah dan demam.
  • Penyumbatan empedu bisa menyebabkan gejala kolestasis.

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala. Untuk mengetahui penyebab terjadinya jaundice, dilakukan pemeriksaan laboratoriium dan imaging.


PENGOBATANJika penyebabnya adalah penyakit hati (misalnya hepatitis virus), biasanya jaundice akan menghilang sejalan dengan perbaikan penyakitnya. Jika penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran empedu, biasanya dilakukan pembedahan atau endoskopi sesegera mungkin, untuk membuka saluran yang tersumbat.

PENANGANAN DENGAN HERBALSakit kuning sangat berhubungan dengan kesehatan hati, dan herbal yang salah satu fungsinya untuk  pemeliharaan hati adalah ATUK atau CANBAT. Pemeliharaan hati disini mencakup semua faktor, termasuk diantaranya karena virus Hepatitis A maupun Hepatitis B.
Baca Selanjutnya....