Minggu, 01 Februari 2009

Tak Semua Tanaman Herbal Indonesia Dimanfaatkan Potensinya

Para peneliti BPPT ditantang untuk menciptakan mesin ekstrak tanaman, karena mesin ini bisa membuat bahan baku aromatik alam Indonesia menjadi produk-produk kosmetik yang harganya ribuan kali lipat.

"Singapura bisa menjadi eksportir keempat di dunia untuk produk-produk aromatik padahal tidak punya lahan untuk menanam bahan bakunya, " kata Pendiri PT Martina Berto Martha Tilaar seusai penandatanganan kerjasama riset mesin ekstrak dengan BPPT di Serpong, Banten, Kamis.

Sementara Indonesia yang punya lahan dengan biodiversitasnya yang tinggi hanya di urutan ke-31 dalam produsen produk aromatik dunia.

Padahal Singapura, urainya, hanya membeli bahan bakunya dari petani Indonesia dengan harga yang sangat murah, lalu dengan sentuhan teknologi, bahan-bahan itu dijual dengan sangat mahal sebagai produk aromatik, parfum, dan kosmetik.

Ia mencontohkan, untuk minyak mentah berbagai tanaman Indonesia yang harganya hanya Rp500 per kg sampai di Singapura lalu diekstrak dan diekspor lagi sebagai produk aromatik berharga Rp5 juta per kg.

Bahkan minyak kayu Cendana yang Rp500 ribu per liter bisa diekstrak menjadi produk aromatik seharga 5.000 dolar AS atau sekitar Rp50 juta per liter, tambahnya.
Menurut Martha, dari 30 ribu potensi biodiversitas tanaman herbal Indonesia, baru sekitar 500 jenis saja yang dimanfaatkan sebagai jamu-jamuan dan kosmetik.

Yang lebih disesalkan, lanjut dia, kekayaan jenis tanaman itu hanya dijual mentah-mentah, misalnya vanili yang dijual minyaknya saja, padahal jika dibuat ekstraknya harganya menjadi berlipat-lipat kali.

Sementara itu, plt Kepala BPPT Wahono Sumaryono mengatakan, potensi volume pasar herbal Indonesia mencapai triliunan rupiah yakni Rp27 triliun untuk volume pasar farmasi dan Rp5-10 triliun untuk pasar herbal.

"Kami akan berupaya menindaklanjuti pesanan ini dalam 3-4 bulan. Kerjasama dengan pihak usahawan sangat diharapkan agar hasil riset BPPT tidak sekedar ditaruh di laci meja dan dapat dikomersialkan."

(sumber: www.kompas.com, 6 Nopember 2008)



Baca Selanjutnya....

Hutan Dirambah, Tanaman Herbal Punah

Aktivitas perambahan hutan di Kalimantan Tengah yang hingga kini terus terjadi semakin mengancam keberadaan sejumlah tanaman obat tradisional masyarakat dayak.

"Keberadaan tanaman tradisional yang kerap dijadikan obat alami bagi masyarakat dayak makin terancam dengan banyaknya perambahan wilayah hutan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng Mega Hariyanto, di Palangka Raya, Rabu.

Menurut Mega, sejumlah tanaman obat yang kerap digunakan masyarakat untuk pengobatan tradisional seperti bunga kantung semar, buah ulin, dan sarang semut, di beberapa daerah semakin jarang dijumpai.

Padahal tanaman itu selama ini dikenal memiliki khasiat untuk mengobati penyakit, seperti air dalam kantong semar yang masih tertutup, dapat menjadi obat batuk kronis. Sedangkan buah ulin dapat digunakan untuk menghitamkan rambut, dan sarang semut biasa dimasak oleh masyarakat dayak untuk menyembuhkan penyakit diabetes dan sejumlah penyakit lain.

Perambahan hutan yang mengancam tanaman tradisional itu, kata Mega, disebabkan oleh konversi hutan untuk perkebunan kelapa sawit, dan aktifitas penebangan kayu dalam hutan baik legal maupun ilegal.

"Nilai kayu terhadap fungsi hutan berdasarkan sejumlah penelitian tidak lebih dari lima persen, karena sebagian besar lagi fungsi hutan berasal dari non kayu seperti lingkungan hidup, oksigen, termasuk juga obat-obatan tradisionnal," jelasnya.

Mega mengemukakan, kehancuran ekosistem hutannya berdampak pula pada hilangnya tanaman-tanaman obat tradisional, sedangkan minat masyarakat untuk budidaya tanaman obat tradisional masih sangat rendah.

BKSDA Kalteng pada tahun 2002 lalu sempat melakukan inventarisasi sejumlah tanaman obat tradisional yang tumbuh di hutan Kalteng. Selain itu, sejumlah peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) dalam tahun ini juga sempat melakukan riset terhadap potensi hutan non kayu yang berkaitan dengan obat-obatan. "Tapi semuanya informasi masih memerlukan penelitian lanjutan dan mendalam untuk mencari solusi bagi kelestariannya," tambahnya.

(Sumber: www.kompas.com, 6 Nopember 2008)


Baca Selanjutnya....

Demam Berdarah

PENGERTIAN

Demam berdarah dengue (Dengue heamorhagic fever, selanjutnya disebut DBD), ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama yaitu, demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.

PENYEBAB

Virus Dengue dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypty, dan Aedes Albopictus sebagai vektor ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut.

KRITERIA KLINIS DBD MENURUT WHO (1986):

1. Demam akut, yang tetap tinggi selama 2 – 7 hari, kemudian turun secara lisis.
Demam disertai gejala yang spesifik, seperti anoreksia, malaise, nyeri pada
punggung, tulang dan kepala.
2. Manifestasi pendarahan, seperti uji turniket positif, petekie, purpura, ekimosis,
epistaksis, pendarahan di gusi, hematemesis, dan melena.
3. Pembesaran hati dan nyeri tekan tanpa ikterus.
4. Dengan / tanpa renjatan.
5. Kenaikan nilai Ht / Hemokonsentrasi, yaitu sedikitnya 20%.

GEJALA

Derajat beratnya DBD secara klinis dibagi menjadi berikut :
1. Derajat I (ringan), terdapat demam mendadak selama 2 – 7 hari disertai gejala
klinis lain dengan manifestasi pendarahan teringan yaitu uji urniket positif.
2. Derajat II (sedang), ditemukan pula pendarahan kulit dan manifestasi pendarahan
lain.
3. Derajat III, ditemukan tanda-tanda dini renjatan.
4. Derajat IV, terdapat DSS dengan nadi dan tekanan darah tak terukur.

PENANGANAN DENGAN MEDDIA HERBAL
Produk BANDRUX atau KIWA dapat digunakan untuk terapi Demam Berdarah, yang berfungsi untuk meningkatkan jumlah trombosit, dan membangkitkan daya tahan tubuh.


Baca Selanjutnya....

Diabetes

GOLONGAN KLINIK
1. Diabetes Mellitus
2. Gangguan toleransi gula
3. Diabetes karena malnutrisi
4. Diabetes saat kehamilan

GOLONGAN RESIKO STATISTIK

Diabetes karena penyakit keturunan (diabetes type I).
Pengertian Diabetes Mellitus (penyakit gula) atau kencing manis, adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan menahun, terutama pada sistem metabolisme KARBOHIDRAT – LEMAK – PROTEIN dalam tubuh. Gangguan metabolisme ini disebabkan oleh kurangnya produksi HORMON INSULIN yang diperlukan dalam proses perubahan gula menjadi tenaga serta sintesis lemak. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya HIPERGLIKEMIA, yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah atau terdapatnya kandungan gula dalam air kencing dan zat-zat keton serta asam yang berlebihan (KETO – ACIDOSIS).

Zat-zat keton dan Asam yang berlebihan dapat menyebabkan:
- Rasa haus
- Sering buang air kecil
- Penurunan berat badan, meski banyak makan
- Penurunan daya tahan tubuh (tubuh lemah dan mudah sakit)

KARBOHIDRAT: terdiri dari gula – tepung – selulosa.
Gula berfungsi sebagai sumber tenaga atau energi gerak yaitu sumber energi spesifik bagi sel otak dan jaringan saraf. Disamping itu gula juga berfungsi dalam pembentukan protein dan lemak. Kadar gula dalam darah akan dikontrol oleh HORMON INSULIN yang diproduksi oleh KELENJAR BETA SEL PANKREAS DI PERUT.

Mekanisme kerja hormon insulin dalam mengatur keseimbangan kadar gula dalam darah adalah dengan mengubah gugusan tunggal menjadi gugusan gula majemuk, yang sebagian besar disimpan dalam hati dan sebagian kecil disimpan dalam oak sebagai cadangan pertama, namun apabila kadar gula dalam darah masih lebih, maka hormon insulin mengubah gula menjadi LEMAK DAN PROTEIN kemudian menyimpannya sebagai cadangan kedua.
Gula setiap saat didistribusikan keseluruh tubuh sebagai bahan bakar yang digunakan dalam seluruh aktifitas hidup. Jika puasa, artinya tidak ada makanan yang masuk, maka cadangan gula majemuk didalam hati akan dilepaskan kedalam aliran darah, namun jika ternyata masih kurang, maka cadangan kedua berupa lemak dan protein juga akan diuraikan menjadi glukosa.

PENGUKURAN DIABETES

  1. SEHAT – normal dalam keadaan puasa (80 mg % - 120 mg %)
  2. Satu jam sesudah makan mencapai 170 mg % dan dua jam sesudah makan akan turun hingga mencapai 140 mg %.
  3. Diabetes Mellitus Kadar gula acak > 200 mg %, Kadar gula puasa > 120 mg %, dan Kadar gula darah 2 jam sesudah makan ± 200 mg %.
  4. Gangguan Toleransi Gula Puasa. Jika kadar gula puasa kurang dari 120 mg % (normal), sedangkan jika kadar gula darah 2 jam sesudah makan antara 140 mg % - 200 mg %, maka diklasifikasikan sebagai gangguan toleransi gula.
PENANGANAN DENGAN HERBAL
COKLINU, BEDDIA, atau KIWA dapat digunakan untuk terapi bagi penderita Diabetes, tentunya disertai dengan pantangan makanan yang harus dipatuhi.

Baca Selanjutnya....

Jantung


PENYEBAB :
1. Lemak
2. Kolesterol dan triglycerida (lemak dalam darah)
3. Hipertensi
4. Merokok
5. Diabetes Mellitus (kencing manis)
6. Kegemukan (Dislipidemia)
7. Stress
8. Keturunan (genetis)
9. Gender
10. Umur

AKIBAT :
1. Penyempitan atau pengapuran pada ARTERI CORONER (faktor utamanya penimbunan lemak
dan kolesterol)
2. SERANGAN JANTUNG (Myocardial Infarction)
Adalah terhalangnya aliran darah secara total didalam urat nadi Koroner.



TANDA – TANDA SERANGAN JANTUNG :
1. Sakit dada yang hebat, seperti ditekan, bermula dari dada bagian depan dan kadang
menjalar ke lengan kiri, pundak kiri, dan rahang, dan kadang rasa sakitnya sampai
tembus punggung.
2. Nafas pendek dan tersengal waktu tarik nafas.
3. Berkeringat dingin.
4. Kelelahan atau mudah lelah.

THERAPY HERBAL
Semua masalah yang berhubungan dengan jantung bisa ditangani dengan STAMED dan CANBAT.
Baca Selanjutnya....