Rabu, 29 Juni 2011

Mengobati Ketergantungan Narkoba dengan menggunakan Herbal

Drugs  againt drugs,

Itulah doktrin yang selama ini dikenal di dunia medis Indonesia bahkan diseluruh dunia, yang maksudnya adalah NARKOBA itu tak bisa diobati kecuali dengan NARKOBA. Kurang lebih penjelasannya begini, bahwa penderita ketergantungan narkoba itu sangat sulit disembuhkan atau diobati kecuali menggunakan narkoba juga, dalam hal ini substitusi sebagai obatnya.

Saya sampaikan disini bahwa itu tidak benar atau tidak sepenuhnya benar. Team MEDDIA HERBAL, melalui penelitian yang berkelanjutan telah menemukan jawaban tentang masalah ketergantungan Narkoba sejak bertahun yang lalu. Berbekal pengalaman dari masing-masing personal team, kami membulatkan tekad dan pikiran untuk menyampaikan berita ini kepada dunia bahwa KETERGANTUNGAN NARKOBA dapat DIOBATI dan DISEMBUHKAN dengan produk herbal dari Kutai Kartanegara dengan nama BANDRUX, dan rentang waktu yang dibutuhkan untuk sembuh relatif sangat singkat.

Seiring perjalanan, kami diberi kesempatan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk bekerjasama dalam hal pembuktian kebenaran penemuan tersebut dengan Lembaga Swadaya Masyarakat yang menangani masalah ketergantungan dan penyalahgunaan Narkoba di Makassar yaitu Yayasan Kelompok Peduli Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-Obat Terlarang (YKP2N), yang beralamat di Jalan Adhiyaksa Raya No. 11 Makassar.

Selama proses pembuktian manfaat BANDRUX dalam fungsinya sebagai obat penyembuh dari ketergantungan Narkoba, kami didampingi dan diawasi oleh seorang dokter serta seorang ahli jiwa (psikolog) dalam menangani para pengguna narkoba. Berikut ini kami sampaikan dari sedikit pengalaman yang kami catat pada pembuktian pengobatan narkoba di YPK2N Makassar yang dimulai dari tanggal 17 Oktober s/d 2 Desember 2010.

Metoda yang dilakukan sangat sederhana, yaitu pengguna narkoba diberi terapi pengobatan menggunakan Herbal Bandrux tanpa harus berhenti mengkonsumsi narkoba secara paksa. Terapi ini dilakukan pada sebelas orang pengguna.

Terapi dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu :
1. Kelompok yang menggunakan Narkoba tanpa substitusi Metadon
2. Kelompok yang menggunakan Narkoba dengan substitusi Metadon.

Dari masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi 3 (tiga) jenis pengguna, yaitu :
1. Pengguna putaw
2. Pengguna ekstasi
3. Pengguna Metadon / pengguna campuran

Sebelum dilaksanakan terapi, terlebih dahulu dilakukan Inform Consent. Riwayat pengguna narkoba dicatat dengan teliti meliputi kapan mulai menggunakan narkoba, jenis narkoba dan terapi yang pernah dijalani.

Dilakukan juga pemeriksaan fisik oleh dokter meliputi Vital Sign dan penyakit lain yang mungkin menyertainya meliputi HIV/Aids, Hepatitis, Penyakit Menular Seksual dan lain lain.

Pemeriksaan Laboratorium yang digunakan adalah test Darah (yaitu CD4) dan test Urine (untuk mendeteksi jenis narkoba yang dipakai), dan pemeriksaan laboratorium lainnya bila diperlukan.

Pengguna narkoba juga di test kondisi psikologisnya oleh psikolog dengan kriteria yang telah ditentukan, dan para pendamping menilai dengan menggunakan IRA.

Pengguna narkoba di follow up setiap hari oleh pendamping dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter setiap minggu ataupun bila diperlukan. Dan hasilnya secara bertahap mereka berhenti mengkonsumsi narkoba karena kalah efeknya dibandingkan dengan Herbal Bandrux.

Hasil pengobatan yang dilakukan pada 11 (sebelas) orang yang diterapi hampir semuanya terbebas dari ketergantungan narkoba jenis apapun, bahkan ada yang mengikuti program ini hanya dalam waktu 1 (satu) bulan saja.

Kesimpulan yang dapat kami ambil dari proses pembuktian tersebut adalah :

  • Herbal Bandrux mengobati berbagai macam kasus narkoba dengan lebih manusiawi karena tanpa perlu diisolasi.
  • Dengan Herbal BANDRUX, para penderita kecanduan narkoba tidak perlu dipaksa untuk berhenti mengkonsumsi narkoba, tetapi dengan sendirinya akan berhenti karena efeknya digantikan oleh herbal Bandruk, hanya perlu kemauan untuk berhenti.
  • Herbal BANDRUX mampu meredakan kondisi addicted yang dialami pengguna narkoba.
  • Bagi pengguna narkoba selain jenis metadon, reaksi Herbal BANDRUX akan bekerja lebih cepat.
  • Beberapa efek lain yang bisa dirasakan penderita adalah BAB menjadi normal, Berat Badan naik, pola tidur normal, rasa pegal-pegal yang dirasakan hilang dan beberapa penderita HIV positif ada kenaikan CD4 nya.
  • Herbal BANDRUX bukan terapi substitusi, karena penderita ketergantungan bisa berhenti mengkonsumsi Herbal ini jika dirasakan sudah sembuh.
Keunggulan terapi pengobatan ketergantungan Narkoba dengan Herbal BANDRUX diantaranya : waktu pengobatan relatif singkat, biaya yang dikeluarkan terjangkau, keberhasilan pengobatannya efektif, dan bisa dilakukan sendiri dirumah tanpa harus diisolasi.

Akhirnya, setelah mengetahui tentang hal ini apalagi yang anda tunggu, sampaikan kepada sanak-saudara, teman atau kolega yang membutuhkan informasi ini, untuk segera disembuhkan demi masa depan yang lebih cerah dan lebih baik.


it's time to fight against drugs by using herbs, and it is Bandrux.
 the real heritage from East Kalimantan - Indonesia





Baca Selanjutnya....

Selasa, 28 Juni 2011

L E U K E M I A

PENGERTIAN

Normalnya, tubuh hanya dapat memproses sejumlah kecil sel darah putih yang diperlukan untuk menggantikan sel yang sudah mati melalui proses alami. Tapi kadang – kadang mekanisme produksi sel darah putih menjadi abnormal. Lebih banyak sel darah putih yang diproduksi daripada yang dibutuhkan oleh tubuh, tujuannya adalah melawan infeksi, dan sel darah putih yang diproduksi ini cenderung dapat hidup lebih lama daripada normalnya. Keadaan tersebut dinamakan Leukemia, suatu kanker sel darah putih.

Leukemia adalah prolifelasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang tidak normal, jumlahnya berlebihan, dapat menyebabkan anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan kematian.

MACAM – MACAM LEUKEMIA

A. Leukemia Granulositik Kronik

Leukemia Granulositik Kronik (LGK) adalah suatu penyakit mieloproliferatif yang ditandai dengan produksi berlebihan sel granulosit yang relatif matang.

Gejala LGK adalah sebagai berikut :
a. lelah
b. penurunan berat badan
c. perut terasa penuh
d. kadang-kadang rasa sakit di perut
e. mudah mengalami pendarahan

Pada pemeriksaan fisik kanker selalu ditemukan splenomegali, yaitu 90% kasus juga sering didapatkan nyeri tekan pada tulang dada dan hepatomegali. Kadang – kadang terdapat purpura, pendarahan retina, panas, pembesaran kelenjar getah bening, dan kadang – kadang priapismus.

Penyebab terjadinya LGK, yaitu :

Sebagian besar pasien LGK akan meninggal setelah memasuki fase akhir yang disebut Krisis Blastik. Gambarannya mirip dengan Leukemia Akut, yaitu produksi berlebihan sel muda Leukosit, biasanya berupa mieloblas dan atau kromilosit, disertai produksi neurofil, trombosit, dan sel darah merah yang amat kurang.



B. Leukemia Mieoblastik Akut

Indeks Leukemia mieoblastik akut (LMA) kira – kira 2-3 per 100.000 penduduk. LMA sering ditemukan pada umur dewasa (85%) daripada anak-anak (15%). Sering ditemukan pada laki-laki daripada wanita. LMA dapat ditemukan sekitar 40% dari seluruh insidens leukemia.

Dengan gejala-gejala sebagai berikut :
- rasa lelah
- nafsu makan hilang
- pucat
- petekie/pendarahan
- anemia
- nyeri tulang
- infeksi
- pembesaran kelenjar getah bening, hati dan kelenjar mediastinum.
- kadang-kadang juga ditemukan hipertropi gusi, khususnya pada leukemia akut
monoblastik dan mielomonositik.

Penyebab

Walaupun pada sebagian besar pasien leukemia faktor-fakor penyebabnya tidak dapat diidentifikasi, namun terdapat beberapa faktor yang terbukti dapat menyebabkan penyakit ini. Faktor-faktor tersebut adalah faktor genetik, sinar radioaktif, dan virus.

Klasifikasi

Menurut perjalanan penyakitnya, dapat dibagi atas leukemia akut dan kronik. Sedangkan menurut jenisnya, leukemia dapat dibagi menjadi 2 yaitu : Leukemia mieloid dan limfoid, masing – masing ada yang akut dan kronik.

Secara garis besar, pembagian leukia adalah sebagai berikut :

a. Leukemia mieloid
- Leukemia granulositik kronik (leukimia mieloid/mielositik/mielogenus kronik)
- Leukemia mieoblastik akut (leukimia mieloid/mielositik/granulositik ielogeneus akut)

b. Leukemia limfoid
- Leukemia limfositik kronik
- Leukemia limfoblastik akut

Leukemia Limfositik Kronik (LLK)
merupakan 25% dari seluruh leukimia di negara barat. Amat jarang ditemukan di negara Jepang, Cina , dan Indonesia. Lebih sering ditemukan pada laki-laki daripada wanita (dengan perbandingan 2 : 1) dan jarang ditemukan pada umur kurang dari 40 thn.

Leukimia Limfoblastik Akut (LLA)
Insidens LLA berkisar 2 – 3 per 100.000 penduduk. Lebih sering ditemukan pada anak-anak (82%) dari pada usia dewasa (18%) dan lebih sering ditemukan pada laki-laki dibanding wanita.

Dengan gejala sebagai berikut :
- rasa lelah
- panas tanpa infeksi
- purpura
- nyeri tulang dan sendi
- penurunan berat badan
- macam-macam infeksi
- dan sering ditemukan suatu massa abnormal

Pada pemeriksaan fisik didapatkan splenomegali (86%), hepatomegali, limfadenopati, nyeri tekan tulang dada, ekimosis, dan pendarahan retina.

PENANGANAN HERBAL

Pada banyak kasus yang berhubungan dengan leukemia, bisa ditangani atau disembuhkan dengan tiga formula yaitu PASCOP, GUVA dan MEDDIA MEDDWA. Untuk kasus LLA, biasanya cukup dengan menggunakan GUVA dan PASCOP atau cukup dengan GUVA saja.

(Sumber: Buku Petunjuk Penggunaan MEDDIA Herbal, Juni 2005)
Baca Selanjutnya....

Jumat, 10 Juni 2011

Gelar Agribisnis PENAS KTNA XIII 2011


Pameran gelar Agribisnis Pekan Nasional (PENAS) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) XIII 2011, menyajikan ragam potensi serta produk unggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah dari seluruh Indonesia. Satu diantaranya adalah PT. MEDDIA HERBAL, perusahaan yang berasal dari Bumi Kutai Kartanegara, yang secara khusus bergerak dibidang obat-obatan tradisional (herbal)dan terapi pengobatan alami berdasarkan keseimbangan alam makrokosmos dan alam mikrokosmos.

MEDDIA HERBAL, terus berupaya memperkenalkan ramuan herbal Indonesia sebagai salah satu media pengobatan alami yang aman bagi tubuh.

MEDDIA HERBAL, terus bergerak dinamis seiring tuntutan perkembangan akan kebutuhan untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit, dengan memadukan kekuatan alami yang dimiliki alam tropis Indonesia dan kekuatan intelektual pendirinya dengan tetap memegang teguh prinsip “rasionalitas – ilmiah”.

Kami hadir ditengah anda, dalam pameran:

Gelar Agribisnis PENAS KTNA XIII
Tanggal 18 – 23 JUNI 2011

di Kompleks GOR AJI IMBUT, Tenggarong - Kutai Kartanegara

STAN PAMERAN NO. 102 - 103 HALL D


untuk memberikan solusi pengobatan ataupun pemeliharaan kesehatan secara alami.

SEHAT MEMBANGUN BANGSA BERSAMA MEDDIA HERBAL.


Baca Selanjutnya....

Selasa, 17 Mei 2011

BERBAGAI MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN TULANG


1. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan tulang, yang ditandai dengan berkurangnya kadar kalsium di dalam struktur tulang.
Klasifikasi Osteoporosis
1. Osteoporosis Primer, sering menyerang wanita pasca menopause dan pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.
2. Osteoporosis Sekunder, biasanya disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan: Cushing's disease; Hyperthyroidism; Hyperparathyroidism; Hypogonadism; Kelainan hepar; Kegagalan ginjal kronis; Kurang gerak; Kebiasaan minum alkohol; Pemakai obat-obatan/corticosteroid; Kelebihan kafein; Merokok
Pengobatan konvensional diarahkan untuk memberikan obat anti nyeri, pemberian kalsium dan atau suntikan nandrolone decanoate. Selain itu diupayakan juga pemberian hormon untuk menghambat hilangnya kalsium yaitu calsitonin yang juga berfungsi sebagai anti nyeri.
Pengobatan dengan tanaman obat tidak diarahkan untuk menambah kalsium tetapi diarahkan untuk keseimbangan metabolisme. Gangguan terhadap metabolisme menyebabkan proses pembongkaran sel-sel tulang lebih cepat daripada proses pembentukan sehingga berakibat pengeroposan tulang. Gangguan metabolisme ini terjadi akibat perubahan keseimbangan hormon karena usia dan menopause. Oleh karena itu dibutuhkan juga upaya memperbaiki keseimbangan hormon baik melalui tanaman obat maupun makanan.
Sakit pinggang karena osteoporosis ini biasanya dibahas terpisah dari sakit pinggang lain karena osteoporosis hanyalah salah satu gejala atau akibat dari menopause.

2. Hiperurikemia (Hyperuricemia)
Hiperurikemia adalah keadaan yang menunjukkan kandungan asam urat dalam darah yang berlebihan. Kadar asam urat normal berkisar antara 2,4-6,0 mg/dL untuk perempuan dan 3,4-7,0 mg/dL untuk laki-laki. Kandungan asam urat yang tinggi merupakan pra syarat untuk terjadinya pirai (gout) dan dapat menyebabkan penyakit ginjal karena terjadinya rolithiasis (pembentukan batu ginjal asam urat). Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin. Sedangkan purin (dan piramidin) adalah senyawa dalam DNA, dimana DNA merupakan bagian utama dari inti sel.
Pirai (gout) adalah arthritis akut disertai peradangan yang berulang disebabkan oleh kristal monosodium urat monohidrat pada dan di sekeliling persendian ekstrimitas yang dapat menyebabkan cacat pada persendian. Pembentukan kristal urat ini terkait dengan adanya hiperurikemia. Pengendapan lebih lanjut di sekeliling persendian dapat menjadi tofi (kumpulan tophus = lapisan endapan yang meradang) yang menyebabkan cacat pada persendian.
Pirai atau gout memang jarang diamati terjadi di sendi-sendi tulang belakang, tetapi rasa nyeri di pinggang sering sudah dirasakan sebelum adanya gejala pembengkakan. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut atau pada orang yang pernah mengalami trauma fisik pada pinggang. Pada tempat dimana terdapat bekas gangguan fisik itulah peradangan akibat asam urat itu terjadi dan rasa nyeri sudah timbul sebelum terjadi pembengkakan.
Kesulitan terjadi karena sering rasa sakit sudah muncul sebelum kadar asam urat melampaui batas yang ditetapkan sehingga sering dianggap bukan karena asam urat tinggi. Beberapa pasien pria sudah mengeluh sakit pinggang pada kadar asam urat tingkat 6,5 dan keluhan hilang jika asam urat turun sampai dengan 5,5.
Obat herbal yang digunakan ditujukan untuk menurunkan produksi asam urat dengan memperbaiki metabolisme, meningkatkan pembuangan asam urat dengan obat herbal yang diuretikum, mengurangi sakit (analgesik) dan mengurangi pembengkakan (anti inflamasi).

3. Reumatoid Arthritis
Reumatiod Artritis adalah penyakit radang sendi yang disebabkan oleh adanya reaksi antigen- antibodi dalam tubuh. Reumatoid Arthritis bisa dialami oleh orang usia 20 – 50 tahun-an yang malas berolah raga.
Faktor penyebab seseorang mengalami Reumatoid Arthritis belum diketahui secara pasti, namun faktor genetis lebih dominan untuk timbulnya penyakit ini banyak terjadi terutama bagi mereka yang memiliki golongan darah O.
Tanda-tanda Reumatoid Arthritis adalah bila suhu dingin dan dalam kondisi stress maka akan muncul rasa nyeri.

4. Osteoarthritis
Osteoarthritis (OA), dikenal juga sebagai arthritis degeneratif/penyakit degeneratif sendi), adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. Osteoartritis ini dapat terjadi pada engsel manapun di sekujur tubuh kita, tetapi engsel yang biasa terkena antara lain pada siku tangan, lutut, pinggang dan pinggul.
Osteoarthritis terjadi karena tulang rawan yang menjadi ujung dari tulang yang bersambung dengan tulang lain menurun fungsinya. Permukaan halus tulang rawan ini menjadi kasar dan menyebabkan iritasi. Jika tulang rawan ini sudah kasar seluruhnya, akhirnya tulang akan bertemu tulang yang menyebabkan pangkal tulang menjadi rusak dan gerakan pada sambungan akan menyebabkan nyeri dan ngilu.

Penyebab osteoarthritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini.
Gejala osteoarthritis biasanya terjadi secara perlahan-lahan dan lama-kelamaan akan memburuk, gejala dan tanda-tandanya antara lain:
• Nyeri pada engsel dan sambungan tulang selama atau sesudah digerakkan atau setelah lama tidakbergerak/tidak aktif.
• Ngilu pada engsel saat mengangkat beban ringan
• Kaku pada engsel saat bangun tidur atau setelah lama tidak bergerak
• Kehilangan fleksibilitas yang membuat kita sulit menggerakkan engsel
• Pada beberapa kasus terjadi pembengkakan

Terapi osteoarthritis
Sampai saat ini masih belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan OA hingga tuntas. Pengobatan yang umumnya diberikan ditujukan terhadap dua hal, yaitu mengatasi gejala dan memperbaiki aktivitas sehari-hari (symptom modifying effect) serta pencegahan dan perbaikan kerusakan struktur rawan sendi (structure modifying effect). Terakhir muncul pengobatan dengan menggunakan sel terapi dan stem sel dengan hasil yang cukup menjanjikan.

Rekomendasi yang diberikan para ahli dalam penanganan OA meliputi terapi farmakologis dan terapi non-farmakologis (seperti: penurunan berat badan, olahraga, edukasi). Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan salah satu terapi farmakologis yang paling sering digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan yang terjadi pada pasien OA. Namun, penggunaan obat-obatan tersebut sering kali memberikan efek samping yang cukup serius, seperti perdarahan saluran cerna, erosi lambung, hingga kerusakan hati dan ginjal. Beratnya efek samping yang ditimbulkan karena penggunaan jangka panjang OAINS ini membuat para ahli terus mencari alternatif terapi OA yang efektif dan aman.

Salah satu alternatif terapi dan pencegahan OA adalah dengan asupan nutrisi yang baik. Saat ini mulai berkembang pemikiran bahwa selain untuk memenuhi kebutuhan dasar tubuh, asupan nutrisi juga memegang peranan penting pada terjadinya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit degeneratif. OA merupakan salah satu penyakit degeneratif yang diyakini dapat dicegah dan diatasi dengan pemberian asupan nutrisi tertentu yang memadai. Salah satu nutrisi yang mulai banyak dicoba untuk terapi OA ini adalah ekstrak tumbuh-tumbuhan.

Ekstrak tumbuh-tumbuhan ini banyak digunakan oleh para ahli di negara-negara Eropa karena kandungan zat aktifnya yang cukup kompleks sehingga dapat bekerja pada berbagai jalur mekanisme osteoarthritis. Hal ini berbeda dengan obat farmakologis konvensional di mana umumnya hanya bersifat monomodal (hanya bekerja pada satu jalur mekanisme saja) sehingga kadang hanya memberikan manfaat klinis yang terbatas. Beberapa tanaman yang telah dicoba sebagai alternatif dalam terapi osteoarthritis (OA), antara lain: nanas (mengandung bromelain, suatu enzim proteolitik yang diduga memiliki efek antiinflamasi dan analgetik), jahe, tanaman Harpagophytum procumbens, Uncaria tomentosa dan Rosa canina.

Rosa canina merupakan salah satu tanaman obat yang tumbuh di dataran Eropa dan telah lama diyakini mampu membantu mengatasi keluhan-keluhan yang dialami pasien OA. Seiring dengan banyaknya penelitian yang membuktikan keefektifan tanaman obat ini, beberapa ahli di Jepang dan banyak negara Eropa mulai mencoba menggunakan ekstrak tanaman Rosa canina dalam terapi osteoarthritis.

Galaktolipid yang terkandung di dalam ekstrak Rosa canina ini terbukti menghambat migrasi sel darah putih ke dalam sendi sehingga dapat mengurangi terjadinya proses peradangan dan kerusakan sendi. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukukan, penggunaan jangka panjang ekstrak Rosa canina terbukti mampu mengurangi keluhan nyeri dan memperbaiki kualitas hidup pasien OA.

Memang bila dibandingkan OAINS, efek anti nyeri dari ekstrak Rosa canina ini lebih lambat, efeknya baru terlihat setelah penggunaan selama 3 minggu. Namun, berbeda dengan OAINS, terapi dengan ekstrak Rosa canina ini tidak menimbulkan efek samping perdarahan lambung maupun kerusakan ginjal/hati, bahkan setelah 4 minggu dosisnya dapat dikurangi yang diperlukan pasien OA.

Indonesia kaya akan tanaman obat yang mungkin memiliki khasiat yang sama, bahkan lebih baik dibanding Rosa canina ini, namun sayangnya tidak didukung dengan bukti ilmiah yang memadai sehingga penggunaannya pun terbatas dan bersifat empiris saja.

Produk PT. MEDDIA Herbal yang berhubungan dengan semua masalah tulang bisa menggunakan BANDRUX atau COKLINU atau bisa kombinasi keduanya. Bila dengan pengobatan medis akan terjadi efek samping munculnya erosi lambung, pendarahan disaluran cerna bahkan sampai kerusakan hati maka penggunaan BANDRUX atau COKLINU justru sebaliknya. Produk tersebut akan memperbaiki masalah yang berhubungan dengan lambung dan hati. Jadi selain mengobati masalah tulang, juga aman untuk mengobati masalah lambung. Tentu saja ini menjawab tantangan dunia medis konvensional dalam mengobati masalah tulang dengan efek samping yang dikhawatirkan.

(diambil dari berbagai sumber)

Baca Selanjutnya....

Kamis, 14 April 2011

Wasir & Herbal

Wasir, atau sering disebut ambeien (dalam bahasa Inggris hemoroid) adalah penyakit pada anus dimana Sphinchter Ani atau bibir anus, mengalami pembengkakan yang terkadang disertai pendarahan. Kejadian ini serupa dengan vena varikosa pada betis kaki. Dalam beberapa kasus, wasir atau ambeien disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan gerakan pada olahraga tertentu misalnya pada olahraga angkat beban atau olahraga pernapasan, terlalu banyak duduk atau faktor genetik (keturunan). Berdasarkan letaknya, wasir terbagi menjadi 2 jenis yakni:

1. Wasir Internal
Wasir ini tidak menimbulkan rasa sakit karena wasir ini berasal dari rektum, yang mana tidak terdapat ujung saraf satupun. Walaupun tidak terasa sakit tetapi wasir ini seringkali berdarah. Pendarahan merupakan tanda yang paling lazim adanya wasir inernal, dan merupakan tanda paling mengejutkan.

2. Wasir Eksternal
Wasir eksternal letaknya di luar, berada didekat anus dan seringkali dapat diraba, atau jika dapat menggunakan cermin dengan cerdik maka akan terlihat. Wasir ini banyak mempunyai ujung saraf sehingga kadang terasa sakit karena boleh jadi tidak menunjukkan adanya darah karena ini adalah jenis wasir (hemoroid). Apabila terbentuk segumpal darah didalam sebuah wasir, maka dapat menimbukan rasa sakit yang begitu pedih.

FAKTOR PENCETUS

Pada dasarnya wasir ditimbulkan oleh tekanan rongga perut (abdomen) berkepanjangan yang mengakibatkan pelebaran pembuluh darah balik (vena) dan pembengkakan jaringan di dinding dubur. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang yang sering mengejan, wanita hamil dan pekerja berat (angkat-angkat berat). Beberapa faktor pencetus timbulnya wasir, diantaranya:
• Sembelit (konstipasi). Kotoran yang keras menyebabkan seseorang sering mengejan saat buang air besar. Kondisi ini lambat laun dapat memicu timbulnya wasir.
• Wanita hamil. Dalam keadaan hamil, tekanan rongga perut meningkat lantaran ada janin dalam kandungan. Tak jarang diikuti konstipasi, yang berpotensi menderita wasir. Kondisi yang sama dapt dialami oleh wanita pasca melahirkan karena mengejan.• Kegemukan, proses penuaan, diare berkepanjangan dan anal seks adalah faktor-faktor lain yang dapat memicu timbulnya wasir.



DIAGNOSIS

Diagnosis wasir yang membengkak dan terasa nyeri ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah anus dan rektum. Untuk keadaan yang lebih serius, misalnya tumor, bisa dibantu dengan pemeriksaan anoskopi dan sigmoidoskopi.



TANDA-TANDA


Pada umumnya, wasir mudah dikenali terutama jika penderita menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut :
• Gatal dan nyeri di permukaan dubur.
• Keluarnya lendir atau darah bersama kotoran.• Tetesan darah segar dari dubur.
• Benjolan lunak di permukaan dubur. Pada kasus yang berat, timbul benjolan besar disertai rasa nyeri hingga perderita sulit duduk.
• Kendati tanda-tanda wasir mudah dikenali, tidak semua penderita wasir menunjukkan adanya keluhan.


PENANGANAN DENGAN HERBAL

Apabila tidak mengeluarkan darah, maka cukup menggunakan MEDDIA MEDDWA tetapi bila disertai keluarnya darah maka harus menggunakan kombinasi MEDDIA MEDDWA dan PASCOP. Berdasarkan pengalaman yang sudah ditangani, dalam kurun waktu 6 - 8 hari pendarahan sudah berhenti selama pasien tidak melanggar pantangan makan yang dianjurkan.






Baca Selanjutnya....