Mengapa menjadi tua ?
Proses penuaan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan molekul, kecepatan kerusakan sel yang melampaui kemampuan tubuh untuk memperbaikinya sehingga dapat mengganggu fungsi tubuh. Proses ini dipicu oleh laju peingkatan reaksi radikal bebas dan penurunan kemampuan sistem pertahanan tubuh. Di dalam tubuh manusia, radikal bebas adalah produk samping yang dihasilkan secara alami dalam proses pencernaan, pernapasan, dan pemakaian energi. Sebagian besar dari radikal bebas itu tidak berbahaya selama tubuh tetap dalam proses kegiatannya. Tetapi apabila jumlah penumpukan kerusakan akibat radikal bebas semakin meningkat maka semakin sulit untuk diperbaiki. Radikal bebas dapat menyerang protein di lensa mata yang menyebabkan kekaburan lensa mata dan akhirnya timbul katarak. Mereka juga dapat mengoksidasi apa yang dinamakan “kolesterol jahat” di dalam arteri, sehingga menjadi plak yang menempel di dinding pembuluh darah dan selanjutnya menghentikan aliran darah yang menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Radikal bebas juga dapat merusak dinding sel, menyerang kromosom dan DNA, menyebabkan kanker dan membunuh sel-sel tubuh anda. Penyakit-penyakit degeneratif lain yang dapat timbul adalah, rematik, diabetes mellitus dan sebagainya. Tanda-tanda proses menua biasanya mulai tampak pada usia 30 tahun dan pada usia 60 tahun ke atas. Seorang mulai mengalami masalah dalam kehidupannya terutama masalah kesehatan dan keterbatasan aktivitas fisik.
Perubahan fisik pada lansia
Saat seseorang memasuki usia lanjut maka dalam tubuhnya terjadi proses kemunduran fisik. Kecepatan perubahan pada tiap individu berbeda-beda tergantung dari kondisi seseorang, misalnya keturunan, pola hidup dan penyakit yang pernah diderita dan sebagainya. Perubahan fisik seseorang yang mulai masuk kelompok lanjut usia dapat dilihat berdasarkan perubahan berikut:
1. Perubahan warna rambut, dari hitam menjadi putih serta rambut mulai rontok.
2. Gigi mulai tanggal dan tidak ada pergantian gigi secara alami.
3. Kemampuan penglihatan mulai berkurang, terutama kemampuan penglihatan jarak dekat sehingga mereka perlu bantuan kacamata untuk membaca.
4. Sikap berdiri kurang tegap.
5. Kulit mulai berkeriput.
Penyakit yang sering terjadi pada lansia
Proses menua terjadi pada seluruh organ tubuh, termasuk metabolismenya. Contohnya penurunan fungsi sistem pencernaan dan penurunan sistem kekebalan. Dengan adanya gangguan pencernaan, metabolism dalam tubuh yang lain akan mengalami gangguan pula yang mengakibatkan penurunan pada sistem pertahanan tubuh. Akibatnya lansia lebih rentan terhadap penyakit, termasuk didalamnya penyakit degeneratif. Beberapa penyakit yang sering dikeluhkan oleh para lansia adalah rematik, penglihatan kurang jelas, hipertensi, diabetes mellitus, pengeroposan tulang (osteoporosis), penyakit prostat dan sebagainya. Khusus pada lansia wanita terdapat gangguan akibat menopause (berhentinya masa haid), yang dapat mempengaruhi kesehatan akibat berkurangnya hormon estrogen.
Sehat dan bahagia menjadi lansia
Tentunya kita semua tidak dapat menolak proses penuaan pada tubuh kita, tetapi kita dapat mengupayakan bagaimana menjadi tua dengan sehat dan bahagia. Upaya yang dapat kita lakukan harus sedini mungkin, antara lain:
1. Teruskan meningkatkan ketaqwaan pada Tuhan YME
2. Makan makanan yang sehat dan seimbang
3. Berolahraga secara teratur
4. Buang stress dalam kehidupan anda
5. Selalu berpikir positif
6. Upayakan berat badan tidak berlebih
7. Melakukan cek kesehatan
8. Jika terlanjur mengidap penyakit tertentu, konsultasikan dan control penyakit pada ahlinya secara teratur
9. Selain menggunakan obat-obatan medis konvensional, anda dapat memanfaatkan tanaman obat untuk menjaga kesehatan para lansia.
Beberapa jenis tanaman obat berikut dapat digunakan untuk membantu mengatasi berbagai penyakit yang terjadi pada lansia yaitu:
<!--[if gte mso 9]>
- Buah Adas | - Akar Alang-alang |
- Daun Alpukat | - Umbi Bawang Putih |
- Daun & Buah Belimbing Wuluh | - Batang Brotowali |
- Cengkeh | - Daun Dadap Serep |
- Daun Dewa (seluruh bagian) | - Daun Sendok (seluruh bagian) |
- Daun & Akar Iler | - Rimpang Jahe |
- Jeruk Nipis (buah, kulit buah, akar) | - Daun & Biji Jintan |
- Biji Jintan Hitam | - Daun Kapulaga |
- Kayu Manis (kulit batang) | - Biji dan Daun Kedawung |
- Daun Keji Beling | - Kembang Sepatu (daun & bunga) |
- Rimpang Kencur | - Krokot |
- Daun Kumis Kucing | - Rimpang Kunyit |
- Buah Labu Air | - Buah Lada |
- Bunga Melati | - Meniran (seluruh bagian) |
- Murbei ( daun, buah, batang, kulit) | - Pala (biji, kulit, bunga) |
- Patikan Kebo (seluruh bagian) | - Pegagan (seluruh bagian) |
- Pisang Kepok (umbi dan buah) | - Pulosari (kulit batang & cabang) |
- Daun Saga | - Daun Sambang Darah |
- Sambiloto (seluruh bagian) | - Daun Seledri |
- Semangka (buah dan kulit) | - Daun Sembung |
- Daun Simbar Menjangan | - Daun Sosor Bebek |
- Rimpang Temulawak | - Daun Trawas |
- Ubi Jalar (daun dan umbi) | - Urang-aring (seluruh tanaman) |
- Waluh (buah dan biji) | - Umbi Wortel, dll |
(Sumber: Majalah Tanaman Obat HERBA, Edisi 43/Pebruari 2006)