Hasil penelitian menunjukkan adanya kenaikan kadar kalsium yang mencolok pada wanita menopause, yang melakukan latihan-latihan olahraga secara teratur. Sedangkan mereka yang tidak melakukannya, mengalami kebalikannya. Aktivitas fisik, akan menghentikan percepatan kehilangan massa tulang, efektif untuk membentuk tulang kuat, dan bermanfaat mencegah lebih beratnya proses pengeroposan tulang yang sudah terjadi.
Latihan fisik yang dianjurkan untuk mencegah tulang keropos adalah yang bersifat pembebanan (weight bearing exercise), terutama pada area-area yang mempunyai risiko tinggi terjadi osteoporosis dan patah tulang. Bila memungkinkan, kombinasikan latihan ini dengan latihan kelenturan, latihan ketahanan jantung, paru, dan otot serta latihan keseimbangan dan koordinasi, sehingga latihan yang anda lakukan merupakan kesatuan fisik yang lengkap dan menyehatkan.
Latihan ini harus dilakukan sejak dini, setidaknya saat massa tulang puncak mulai menurun (pada usia sekitar 30 tahun). Beberapa latihan fisik umum yang dapat dilakukan untuk mencegah tulang keropos adalah:
1. Jalan Kaki
Dengan jalan kaki, terjadi kombinasi rangsangan mekanik pada tulang punggung dan tulang-tulang anggota gerak bagian bawah. Lakukanlah jalan kaki 20-30 menit, 3-5 kali seminggu. Kalau sudah cukup terlatih, tingkatkan dengan jarak tempuh yang lebih jauh, tetapi waktu yang sama.
2. Bersepeda
Jenis latihan ini dapat juga dilakukan, terutama bagi orang yang mempunyai masalah dengan lututnya. Bisa dengan sepeda statis. Kalau bosan, tak ada salahnya bersepeda keliling kompleks rumah. Selain latihan fisik umum seperti di atas, ada juga latihan khusus yang dapat dilakukan. Latihan khusus ini dimaksudkan memperkuat otot-otot ekstensor yang beberapa bagiannya melekat pada vertebrata. Untuk mendapatkan hasil yang baik, latihan fisik yang dilakukan, harus yang bersifat dinamik dan berulang.
3. Berenang
Bermanfaat melatih otot-otot punggung dan otot-otot anggota gerak atas dan bawah, tetapi tidak terbukti mencegah osteoporosis. Manfaat yang diperoleh adalah peningkatan kekuatan fisik.
(Sumber: bonus fit no. 10/V/oktober 2001)
Baca Selanjutnya....
Jumat, 28 Oktober 2011
LATIHAN UNTUK TULANG KUAT
Selasa, 25 Oktober 2011
PEMANFAATAN ANEKA TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DILAHAN PEKARANGAN, SEKOLAHAN ATAU KANTOR
Tanaman obat keluarga akhir-akhir ini lebih ngetrend di mata masyarakat. Obat-obatan tradisional juga lebih tepat untuk di gunakan untuk menjaga kesehatan. Dewasa ini obat-obatan modern dari berbagai macam bentuk sudah di jual bebas, mudah sekali di dapatkan dengan harga yang sangat terjangkau dan sudah menjadi bagian dari kehidupan seluruh lapisan masyarakat.
(TOGA) Tanaman Obat Keluarga sudah di kenal masyarakat.yangmemuat berbagai manfatat
tanaman oba yan sebagai salah satu usaha pendukung untuk meningkatkan fungsi dan manfat lahan pekarangan baik di rumah,sekolah,maupun perkantoran.
Lahan pekarangan biasanya memiliki luas lahan terbatas dan mempunyai sifat berbeda denan kebun atau lading,maka jenis tanaman obat sebaiknya di pilih yang penting dan bermanfaat,juga harus mempehatikakan faktor keindahan serta memperhatikan kondisi halaman,kontur tanah,mudah di budidayakan,tidak menyita tempat,dan bentuk serta adanya pohon atau bangunan lain.
Faktor paling penting dalam mengukur lahan untuk tanaman obat adalah memperhatikan keindahan,tidak merusak/mengganggu pemandangan juga harus diperhatikan keberadaan elemen tanaman lain(pohon peneduh atau tanaman hias lain,kandang ternak ,tiang bendera,lampu penerang,jalan setapak,kolam ikandan lain-lain.
Manfaat aneka tanaman obat keluarga yang di usahakan dimaksud adalahseluruh bagian tanaman tersebut dari mulai bagian daun,bunga,buah,kulit buah,klit batang,batang,akar dn umbi mengandung zat atau bahan aktif yang berkasiat bagi kesehatan (penyembuhan penyakit).
Cara menggunakan aneka tanaman obat Keluarga sehingga dapat berkhasit untuk obat diantaranya perlu di perhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Cara tanam
1) Di tanam di sisi-sisi yang kosong lahan pekarangan
2) Di tanam menggunakan pot
3) Di tanam secara vertikultur
2. Waktu Memanen bagian tanaman (daun, bunga, buah, biji, akar dan umbi)
1) Daun di kumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
2) Bunga di kumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
3) Buah dipetik dalam keadaan tua.
4) Biji di kumpulkan dari buah yang masak sempurna.
5) Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus), dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya berhenti.
3. Pasca Panen (Pencucian dan Pengeringan)
Bahan-bahan yang sudah di kumpulkan, dicuci bersih yang di lakukan secepat mungkin. Dapat segera di pakai untuk pengobatan berupa bahan segar,atau di keringkan untuk penyimpanaan, dan dapat dipergunakan bila perlu.
Cara Pengeringan :
1. Bila bahannya besar atau banyak mengandung air, dapat dipotong-potong seperlunya.
2. Pengeringan dapat langsung di bawah sinar matahari atau memakai pelindung.
3. Dapat juga diangin-anginkan di tempat yang teduh, atau di dalam ruang pengeringan yang aliran udaranya baik.
Tujuan Pengeringan:
1. Mengurangi kadar air sehingga mencegah terjadnya pembusukan oleh cendawan atau bakteri.
2. Supaya tahan lama.
3. Mudah di haluskan bila ingin dibuat serbuk.
PENGELOMPOKAN TANAMAN OBAT
Pengelompokan tanaman obat dapat di kelompokan dalam 5 (lima) jenis sebagai berikut:
1. Tanaman Buah, yaitu: tanaman penghasil buah dan biasa di konsumsi buahnya namun memiliki khasiat obat.
2. Tanaman Sayuran, yaitu: bahan makanan sumber vitamin dan mineral namun memiliki khasiat obat.
3. Tanaman Rempah-rempah, yaitu: tanaman yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur namun memiliki khasiat obat.
4. Tanaman Hias, yaitu tanaman yang bernilai estetika yang biasa di gunakan sebagai unsur dekoratif, baik di dalam maupun di luar ruangan namun memiliki khasiat obat.
5. Lain-lain, yaitu: tanaman khasit obat selain dari tanaman buah, tanaman sayuran, tanaman rempah-rempah, dan tanaman hias.
Berikut ini cara menggunakan tanaman obat sesuai dengan khasiatnya, antara lain:
Tanaman Buah
1) JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia)
a. Khasiat : Stimulan (perangsang), Refrigeran (mendinginkan), Anti demam, Anti inflamasi, Anti Bakteri, Mengurangi batuk.
b. Bagian yang digunakan : Buah.
c. Dapat digunakan untuk penambah cita rasa masakan, pencegah batuk, dan untuk mengecilkan pori-pori.
2) PEPAYA (Carica papaya L.)
Kegunaan :
a. Akar : cacing keremi, tidak datang haid, batu ginjal, sakit ginjal, sakit kandung kemih, encok, digigit ular berbisa.
b. Biji : cacing gelang, gangguan pencernaan, pembesaran hati dan limpa, abortivum, penyakit kulit.
c. Buah Matang : pencernaan terganggu, sakit maag, tidak nafsu makan, sariawan, sembelit.
d. Buah Mangkal : sembelit, kencing sedikit, tidak datang haid, pembesaran hati dan limpa, penyakit kulit, menghaluskan kulit.
e. Daun : keremian, demam, malaria, biri-biri, disentri, ASI tidak lancar, kaki gajah, kejengkolan, perut mulas, tidak nafsu makan, masuk angin, kanker.
f. Getah papaya muda : luka bakar, jerawat, kutil, eksim.
Tanaman Sayuran
1) CABE MERAH (Capsicum anuum)
Kegunaan : membantu menyembuhkan Bronchitis, influenza, masuk angin, sinusitis, asma, sakit karena kedinginan.
2) LOBAK (Raphanus datives L.)
Kegunaan : Meluruhkan air seni.
3) KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans)
Kegunaan : keracunan makanan, air kemih sedikit, kencing berdarah atau bernanah, mimisan, batuk darah, wasir, sembelit, terkilir.
Tanaman Rempah-rempah
1) LADA (Piper nigrum L.)
a. Khasiat :
Buah, untuk : disentri, kolera, kaki bengkak, nyeri haid, rematk, selesma, sakit kepala (obat luar)
Daun, untuk : batu ginjal
b. Lada dalam obat tradisional dibedakan atas : Lada hitam (tidak dikupas) dan Lada putih (buah sudah masak dikupas)
2) SALAM (Syzygium polyanthum)
a. Khasiat :
Stomatik (menguatkan lambung)
Aromatik (mengharumkan)
b. Bahan yang digunakan : Daun
c. Penyakit yang dapat diobati : diare, maag, kencing manis, mabuk akibat alkohol.
Tanaman Hias
1) LIDAH BUAYA (Aloe vera Linn)
a. Khasiat : penyubur rambut, anti piretik (menurunkan demam), stomatik (menguatkan lambung)
b. Bagian yang digunakan : daun
c. Penyakit yang dapat diobati : luka bakar, bisul, luka bernanah, amandel, sakit mata, keseleo, jerawat, wasir, dll.
2) Sosor Bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.) Per)
a. Khasiat : anti radang, menghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan,
b. Bagian yang digunakan : seluruh bagian tanaman
c. Penyakit yang dapat diobati : sakit panas, sakit kepala, batuk, melancarkan air seni, disentri, diare, menurunkan demam.
(Sumber: Sinar Tani, edisi 3-9 Agustus 2011 No. 3417)
Baca Selanjutnya....
Rabu, 05 Oktober 2011
PROSES PEMBENTUKAN TULANG
Tulang adalah jaringan hidup yang secara terus-menerus memperbaharui dirinya sendiri. Dalam tubuh kita, ada dua kelompok sel khusus yang berperan sebagai “maintenance crew”. Kelompok pertama disebut osteoklas, membuat lubang di tulang (proses resorpsi), kemudian meninggalkan lokasi. Saat mereka pergi, kelompok kedua yaitu osteoblas, dating dan mengisi celah tersebut (proses formasi). Bahan yang mereka simpan di celah tersebut mengeras sehingga terbentuk tulang baru. Proses ini disebut bone remodeling (proses pembentukan tulang).
Proses alami yang berjalan seimbang ini, berlangsung terus-menerus dan selesai setiap tiga sampai empat bulan. Proses ini telah dimulai sejak manusia masih dalam kandungan dan terus dibentuk sampai tercapai puncak massa tulang. Tulang kortikal (bagian luar tulang yang padat) mencapai puncak kepadatannya pada akhir dasawarsa keempat, sedangkan tulang trabekular (pembungkus tulang bagian dalam), pada usia 30 tahun.
Sayangnya, seiring bertambahnya usia, proses remodeling menjadi tidak seimbang. Kedua grup sel yang berperan sebagai maintenance crew tadi bekerja kurang efisien dan kurang kompak. Osteoblas yang membentuk tulang tidak bisa mengikuti kecepatan kerja osteoklas yang merusak tulang. Pada orang yang mempunyai tulang kuat dan sehat, konsumsi kalsium yang mencukupi bisa membantu proses remodeling berjalan seimbang. Ini artinya, penggantian tulang baru akan berjalan lebih efisien, yang membantu mengurangi berkurangnya massa tulang.
Pada wanita, perubahan proses remodelling ini biasanya dimulai pada usia 40 tahun, saat jumlah estrogen menurun. Menurut DR. dr. Ichramsjah A. Rachman, SpOG-KFER dalam makalahnya “Cara Mudah Mencegah Osteoporosis,” pada saat ini terjadi kehilangan massa tulang 2,5% sampai 5% per tahun. Berarti, selama kehidupannya wanita akan kehilangan massa tulang 45-50%, sedangkan pria hanya 20-30%. Penurunan massa tulang lebih cepat pada tulang trabekular dibanding tulang kortikal, karena luas permukaan tulang trabekular lebih besar dan proses metabolisme bagian ini pun lebih aktif.
Proses remodelling tulang ini dipengaruhi oleh:
a. FAKTOR EKSTERNAL (faktor di luar tulang)
1. faktor keturunan (genetik)
Mereka yang berkulit hitam (Afrika) umumnya mempunyai kepadatan tulang yang lebih tinggi dan risiko terkena osteoporosis lebih rendah dibandingkan orang kulit putih. Sedangkan orang cina mempunyai massa tulang lebih kecil. Faktor genetik menentukan kira-kira 80% kepadatan mineral tulang.
2. faktor lingkungan (gizi, aktivitas, gaya hidup, sinar matahari, dan obat-obatan)
- Pemasukan kalsium dan energi dapat menentukan batas pertumbuhan tulang yang optimal. Kalsium dan fosfat banyak terdapat pada keju, yoghurt, kuning telur, kerang-kerangan, kol, asparagus, dan lain-lain. Kedua unsur tadi terdapat dalam bentuk ion Ca2+ dan PO3- agar dapat masuk ke dalam tulang sebagai garam kalsium fosfat.
- Aktivitas fisik yang menentkan kepadatan tulang adalah olahraga, khususnya yang menggunakan beban. Olahraga jenis ini penting agar terjadi gaya mekanik pada tulang yang juga berhubungan dengan gaya tarik bumi. Terbukti tuang yang mendapat gaya mekanik (mendapat tekanan dan pembebasan gaya) secara periodik dan teratur, akan bertambah massa tulangnya.
- Faktor gaya hidup (merokok, minum alkohol, konsumsi obat-pbatan yang mengandung steroid), mengubah keseimbangan remodeling tulang kearah perusakan tulang. Faktor matahari sangat penting karena dengan paparan sinar matahari pada kulit, akan terbentuk pre vitamin D3 yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium.
Kekurangan estrogen membuat kadar kalsium di darah berkurang. Tubuh kita mengatasi hal ini dengan mengambil simpanan kalsium di tulang dan gigi.
b. FAKTOR INTERNAL
1. Osteoblas, adalah sel-sel pembentuk matriks tulang yang dibentuk oleh sel-sel mesenkin. Fungsi osteoblas adalah membentuk serabut intra kolagen yang merupakan bagian dari formasi tulang.
2. Osteoklas, adalah sel-sel yang menyerap tulang, berasal dari makrophag yang prosesnya terbentuk di sumsum tulang.
3. Osteosit, merupakan transformasi dari osteoblas, yang pada keadaan tertentu menghentikan sistem matriks tulang dan tersimpan di dalam tulang. Fungsi secara jelas belum diketahui.
Untuk memastikan apakah tulang mengalami kehilangan atau perubahan massa, kita perlu memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan massa tulang ini mirip dengan pemindaian (scanning) sinar x berintensitas rendah, yang biasa dilakukan pada pergelangan tangan dan kaki, tulang belakang, atau bahkan seluruh tubuh, untuk mencari titik kelemahan atau tulang yang berisiko patah. Kalau merasa mempunyai risiko yang tinggi, segera periksakan diri ke dokter dan pertimbangkan untuk menjalani bone densitometry untuk memeriksa massa tulang.
(Sumber: bonus fit no. 10/V/oktober 2001)
Baca Selanjutnya....