Sabtu, 26 Maret 2011

L I P O M A


DEFINISI

Lipoma adalah tumor jinak yang tumbuh dibawah kulit dan merupakan endapan lemak.
Lipoma tumbuh dengan perlahan-lahan dan mudah dideteksi tangan dan disentuh oleh jari secara pelan. Lipoma dapat terjadi di bagian manapun dari badan, di mana ada sel lemak. Lipoma sering terbentuk di dalam lapisan lemak di bawah kulit. Lipoma memiliki variasi dalam ukuran, dari ukuran kacang polong sampai beberapa centimeter garis tengahnya. Lokasi yang paling umum terdapat lipoma adalah pada atas bahu, dada dan punggung, tetapi daerah lain di kulit dapat berkembang juga suatu lipoma. Orang segala usia dapat terkena lipoma, tapi lebih sering pada orang dewasa.

PENYEBAB

Penyebab lipoma tidak diketahui, ada kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik.
Kadang, luka yang diakibatkan oleh benda tumpul bisa memicu tumbuhnya lipoma.
ada sedikit kemungkinan lipoma menjadi kangker bernama liposarcoma. liposarcoma terus tumbuh dan biasanya menimbulkan rasa sakit

GEJALA

Beberapa ciri lipoma:
a. benjolan dengan diameter 2-10 cm
b. terasa empuk dan lembut serta mudah dipindahkan dengan jari
c. sering berada di leher, lengan, dan batang tubuh. Tetapi bisa muncul dibagian tubuh manapun.

Biasanya orang-orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap lipoma sampai benjolannya tumbuh besar dan terlihat. Sebagian besar lipoma tidak bergejala, tapi beberapa orang merasakan kesakitan (nyeri) akibat tekanan yang ditimbulkan.

PENGOBATAN MEDIS

Biasanya lipoma tidak perlu diapa-apakan, dan berhenti tumbuh tanpa menyebabkan masalah. Ada beberapa cara mengatasi lipoma:
a. pembedahan (eksisi)
b. sedot lemak (liposuction)
c. suntikan steroid

Lipoma dibuang karena beberapa alasan:
a. alasan kecantikan (merasa tidak nyaman)
b. jika bermasalah (mengganggu pergerakan, sakit, dll.)
c. untuk penelitian (terutama saat sudah menjadi liposarcoma)

THERAPY DENGAN HERBAL

Penanganan Lipoma dengan Herbal MEDDIA, yaitu : jika masih dalam kondisi normal (artinya disentuh/ditekan tidak terasa nyeri) menggunakan produk GISAK. Namun jika disentuh/ditekan terasa nyeri, maka perlu ditambahkan dengan produk MEDDIA MEDDWA.

(dari berbagai sumber)


Baca Selanjutnya....

Angin Dingin dan Lumpuh Wajah (Bell's Palsy)


Angin dingin membuat syaraf di sekitar wajah sembab lalu membesar


Bell's palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah, sehingga wajah pasien tampak tidak simetris pada waktu berbicara dan berekspresi. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fasialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak akibat infeksi.

Bell's palsy memang sangat erat kaitannya dengan cuaca dingin. Untuk itu, sebaiknya menghindari terpaan angin secara langsung pada bagian tubuh. ''Orang yang duduk dekat jendela kendaraan, kereta api, tiduran di atas lantai dengan menempelkan sebelah pipi di lantai berpotensi mengalami bell's palsy,'' ujar dokter ahli syaraf RS Gatot Subroto, Dr Hardhi Pranata SpS MARS, kepada Republika, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurutnya, orang yang berada di dalam ruangan pun belum tentu terhindar dari potensi penyakit ini. Bell's palsy juga bisa menyerang orang yang bekerja di ruangan ber AC secara langsung. Maksudnya, jika AC tersebut memberikan hawa dingin secara merata tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika angin yang ditimbulkan AC hanya terpusat pada satu tempat, itu bisa menimbulkan penyakit tersebut.

Penyebab bell's palsy, kata Hardhi, yakni angin yang masuk ke dalam tengkorak atau foramen stilo mastoideum. Angin dingin ini membuat syaraf di sekitar wajah sembab lalu membesar. Pembengkakan syaraf nomor tujuh atau nervous fascialis ini mengakibatkan pasokan darah ke syaraf tersebut terhenti. Hal itu menyebabkan kematian sel sehingga fungsi menghantar impuls atau rangsangnya terganggu. Akibatnya, perintah otak untuk menggerakkan otot-otot wajah tidak dapat diteruskan. ''Syaraf nomor tujuh ini terjepit hingga akhirnya kelumpuhan terjadi.''

Bell's palsy diambil dari nama Sir Charles Bell, dokter dari abad 19 yang pertama menggambarkan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada syaraf wajah. Meski namanya unik, penyakit ini akan mengganggu secara estetika ataupun fungsi pada wajah. Artinya muka yang terlihat cantik dan bagus di depan kaca itu tidak terjadi dengan sendirinya. Karena, bila salah satu saja syarafnya minta istirahat, maka proporsi wajah menjadi tidak seimbang. Jika tidak ditangani maka akan terjadi kecacatan dengan muka mupeng atau penyok.

Pasien bell's palsy yang sudah parah akan mengalami perubahan bentuk wajah menjadi penyok, bicara tidak jelas, fungsi lidah terganggu terutama saat mengucapkan huruf konsonan, dan lain-lain. Kondisi seperti ini tentunya tidak diinginkan oleh pasien. Tanda-tanda bell's palsy adalah terjadi asimetri pada wajah , rasa baal/kebas di wajah, air mata tidak dapat dikontrol dan sudut mata turun. Selain itu, tanda lainnya adalah kehilangan refleks konjungtiva sehingga tidak dapat menutup mata, rasa sakit pada telinga terutama di bawah telinga, tidak tahan suara keras pada sisi yang terkena, sudut mulut turun, sulit untuk berbicara, air menetes saat minum atau setelah membersihkan gigi, dan kehilangan rasa di bagian depan lidah.

Kasus ini, kata Hardhi, banyak terjadi pada musim dingin. Biasanya yang mengalami adalah lelaki dan tergolong usia dewasa. ''Mungkin lelaki banyak beraktivitas di luar seperti bekerja,'' cetus dia. Hardhi menjelaskan, orang yang terkena penyakit ini harus segera dibawa ke dokter. Biasanya pasien akan mengikuti program fisioterapi selama satu bulan ditambah pemberian sejumlah obat dan vitamin. Jika penyakit ini dibiarkan, maka akan semakin parah terutama pada bagian mata karena akan terjadi iritasi pada mata dan otomatis penglihatanpun terganggu. Penyakit ini tidak akan memicu penyakit lainnya. Namun, jika penderita kelumpuhan wajah mengalami kelumpuhan di daerah lain seperti tangan atau kaki, maka itu disebut stroke.

Semakin panasnya bumi maka penggunaan AC terus bertambah. Selain itu, pertumbuhan kendaraan terus berlangsung. Dari data Gaikindo, volume kendaraan baru di DKI Jakarta setiap harinya mencapai 800-1.200 unit. Itu berarti jika masyarakat kurang menjaga kesehatan dan keamanan, orang yang berpotensi mengalami bell's palsy semakin banyak. ''Walau penyakit ini bisa disembuhkan, tapi sebaiknya melakukan pencegahan sebelum terjadi,'' katanya menjelaskan.

Maka, ungkapnya, bagi pengendara motor sebaiknya menggunakan helm full face, dengan kaca yang dibiarkan tertutup. Karena, terpaan angin yang terus menerus menampar bagian wajah ketika mengendarai motor berpotensi mengakibatkan kelumpuhan wajah atau bell's palsy. Sedangkan pengguna kendaraan umum, sebaiknya menghindari kontak langsung dengan angin. Begitu pun, untuk orang yang bekerja di ruangan ber AC.
Pengalaman kami dalam menangani pasien yang sudah menderita bell's palsy selama satu minggu adalah dengan menggunakan produk STAMED dan BANDRUX.

(Sumber: Harian Republika, edisi Selasa 27 Maret 2007)



Baca Selanjutnya....