Tampilkan postingan dengan label Malaria. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Malaria. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 Mei 2009

Malaria

Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam berkepanjangan. Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam berkepanjangan.

Dengan munculnya program pengendalian yang didasarkan pada penggunaan residu insektisida, penyebaran penyakit malaria telah dapat diatasi dengan cepat. Sejak tahun 1950, malaria telah berhasil dibasmi di hampir seluruh Benua Eropa dan di daerah seperti Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Namun penyakit ini masih menjadi masalah besar di beberapa bagian Benua Afrika dan Asia Tenggara. Sekitar 100 juta kasus penyakit malaria terjadi setiap tahunnya dan sekitar 1 persen diantaranya fatal. Seperti kebanyakan penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian di negara berkembang.

Pertumbuhan penduduk yang cepat, migrasi, sanitasi yang buruk, serta daerah yang terlalu padat, membantu memudahkan penyebaran penyakit tersebut. Pembukaan lahan-lahan baru serta perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) telah memungkinkan kontak antara nyamuk dengan manusia yang bermukim didaerah tersebut.


Penyakit Malaria yang terjadi pada manusia

Penyakit malaria memiliki 4 jenis, dan masing-masing disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda. Gejala tiap-tiap jenis biasanya berupa meriang, panas dingin menggigil dan keringat dingin. Dalam beberapa kasus yang tidak disertai pengobatan, gejala-gejala ini muncul kembali secara periodik. Jenis malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi).

Demam rimba (jungle fever ), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh Plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau, serta kematian. Malaria kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 3 hari. Jenis ke empat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium ovale yang mirip dengan malaria tertiana.

Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh didalam sel hati; beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam.

Gejala Malaria

Gejala serangan malaria pada penderita terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Gejala klasik,

Biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah non endemis malaria atau yang belum mempunyai kekebalan (immunitas); atau yang pertama kali menderita malaria. Gejala ini merupakan suatu parokisme, yang terdiri dari tiga stadium berurutan:
  • menggigil (selama 15-60 menit), terjadi setelah pecahnya sizon dalam eritrosit dan keluar zat-zat antigenik yang menimbulkan mengigil-dingin.
  • demam (selama 2-6 jam), timbul setelah penderita mengigil, demam dengan suhu badan sekitar 37,5-40 derajad celcius, pada penderita hiper parasitemia (lebih dari 5 persen) suhu meningkat sampai lebih dari 40 derajad celcius.
  • berkeringat (selama 2-4 jam), timbul setelah demam, terjadi akibat gangguan metabolisme tubuh sehingga produksi keringat bertambah. Kadang-kadang dalam keadaan berat, keringat sampai membasahi tubuh seperti orang mandi. Biasanya setelah berkeringat, penderita merasa sehat kembali.
Di daerah endemis malaria dimana penderita telah mempunyai imunitas terhadap malaria, gejala klasik di atas timbul tidak berurutan –bahkan bisa jadi tidak ditemukan gejala tersebut- kadang muncul gejala lain.

2. Gejala malaria dalam program pemberantasan malaria:
  • Demam
  • Menggigil
  • Berkeringat
  • Dapat disertai dengan gejala lain: Sakit kepala, mual dan muntah.
  • Gejala khas daerah setempat: diare pada balita (di Timtim), nyeri otot atau pegal-pega pada orang dewasa (di Papua), pucat dan menggigil-dingin pada orang dewasa (di Yogyakarta).
3. Gejala malaria berat atau komplikasi, yaitu gejala malaria klinis ringan diatas dengan disertai salah satu gejala di bawah ini:
  • Gangguan kesadaran (lebih dari 30 menit)
  • Kejang, -beberapa kali kejang
  • Panas tinggi diikuti gangguan kesadaran
  • Mata kuning dan tubuh kuning
  • Perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan
  • Jumlah kencing kurang (oliguri)
  • Warna urine seperti teh tua
  • Kelemahan umum (tidak bisa duduk/berdiri)
  • Nafas sesak
Seseorang bisa diketahui terserang penyakit malaria lewat penampakan klinis (seperti gejala-gejala di atas) atau pemeriksaan laboratorium. Pada pemeriksaan laboratorium (SD), seseorang bisa diketahui terkena:
- Malaria ringan atau tanpa komplikasi:
a. Malaria falciparum (tropika), disebabkan p. falciparum
b. Malaria vivak/ovale (tertiana), disebabkan p. vivax/ovale
c. Malaria malariae (kuartana), disebabkan p. malariae- Malaria berat atau komplikasi


Baca Selanjutnya....

Minggu, 01 Februari 2009

Malaria dan Herbal

PENGERTIAN
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali.

PENYEBABPlasmodium sebagai penyebab malaria, terdiri dari 4 specias : Palsmodium vivax, Plasmodium falcifarum, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale. Malaria juga melibatkan hospes perantara, yaitu manusia, vertebrata, dan nyamuk anopheles.

DAUR HIDUP SPECIES MALARIA TERDIRI DARI ATAS DUA FASE :1. Fase Aseksual
Terdiri atas fase jaringan eritrosit. Pada fase jaringan, sporozoit masuk kedalam aliran darah ke sel hati dan berkembang membentuk skizon hati yang megandung merozoit, proses ini disebut skizogoni praeritrosit. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merozoit masuk aliran darah disebut sorulasi. Sebagian sporozoit membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekurens.
Pada fase eritrosit, merozoit menyerang eritrosit membentuk trofozid. Proses berlanjut menjadi bentuk seksual

2. Fase Seksual
Parasit seksual masuk ke dalam lambung nyamuk betina, bentuk ini mengalami pematangan menjadi mikro dan mikrogameozit dan terjadilah pembuahan yang disebut zigot (ookinet)

PATOGENESIS MALARIA ADA DUA CARA :

  • Alami, yaitu melalui gigitan nyamuk pada manusia
  • Induksi, jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk kedalam darah manusia melalui
    suntikan, atau bayi yang baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (kongenital).
GEJALA :
Gejala yang dapat ditemukan adalah :
a. Demam peridik yang berkaitan dengan pecahnya skizon matang (sporulasi).
b. Demam khas malaria yang terdiri atas 3 stadium yaitu :
* Menggigil ( 15 menit – 1 jam )
* Puncak demam ( 2 – 6 jam )
* Berkeringat ( 2 – 4 jam )
c. Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limfa mengalami kongesti,
menghitam dan menjdi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan
ikat yang bertambah.
d. Anemia, derajat anemia tergantung dari species penyebabnya, yang terberat karena
plasmodium falcifarum.

Penanganan dengan Herbal
Penanganan Malaria dapat dilakukan dengan salah satu dari produk MEDDIA Herbal yaitu BANDRUX, STAMED, COKLINU atau KIWA.
Baca Selanjutnya....