Tampilkan postingan dengan label Ginjal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ginjal. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Maret 2019

Batu Ginjal (2)

Nephrolithiasis atau yang lebih dikenal dengan penyakit batu ginjal adalah kondisi dimana material keras menyerupai batu terbentuk di ginjal. Material keras ini terbentuk dari sisa zat di dalam darah yang disaring oleh ginjal lalu mengendap dan mengkristal seiring waktu. Penyakit ini dapat terjadi pada siapapun, baik anak kecil hingga dewasa, namun umumnya penyakit batu ginjal terjadi pada orang yang berusia di atas 30 tahun.

Dalam kondisi normal, ginjal berfungsi mencegah limbah menumpuk dan mengendalikan keseimbangan cairan tubuh. Ginjal juga berfungsi menjaga level elektrolit (seperti sodium, potasium, fosfat) tetap stabil, serta memproduksi hormon dan enzim yang membantu mengendalikan tekanan darah, membuat sel darah merah, dan menjaga tulang kuat.
Penyebab

Batu ginjal merupakan penyakit yang berawal dari efek kebiasaan hidup yang tidak sehat. Penyakit ini terjadi karena tingginya tingkat kalsium, oksalat, dan fosfor dalam urin. Beberapa kebiasaan yang memicu kondisi tersebut diantaranya banyak mengkonsumsi makanan kaleng, daging olahan, makanan siap saji, minuman bersoda / beralkohol, dan lain-lain. Dehidrasi atau kurang minum air putih juga turut meningkatkan risiko munculnya penyakit batu ginjal. Berdasarkan jenisnya batu ginjal dibagi menjadi 4, yaitu :

1. Batu kalsium oksalat
Batu jenis ini terbentuk saat kalsium dalam urin bercampur dengan asam oksalat. Oksalat yang merupakan salah satu senyawa alami dalam makanan bisa mengkristal bila tidak ada cukup air dalam tubuh untuk menguraikannya.

2. Batu asam urat
Batu ginjal jenis ini terbentuk saat kadar asam urat dalam tubuh terlalu tinggi. Biasanya hal tersebut terjadi ketika anda mengkonsumsi makanan tinggi purin seperti daging jeroan, makanan laut (sea food), atau minuman bersoda.
  
3. Batu struvit
Batu struvit dikenal juga dengan nama batu infeksi. Batu struvit akan terbentuk ketika anda mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Bakteri dari ISK akan membuat urin jadi basa dan menjadi lingkungan yang sempurna untuk pembentukan batu struvit.

4. Batu sistin
Batu sistin termasuk jenis penyakit batu ginjal yang langka. Sistin merupakan asam amino yang ada di dalam berbagai makanan. Penyakit ini biasanya terjadi karena faktor kelainan genetik.

Gejala
Batu ginjal, terutama yang sangat kecil, sering kali tidak menyebabkan rasa sakit, bahkan penderita batu ginjal tidak merasakan gejala batu ginjal. Gejala batu ginjal baru bisa terasa jika batu berukuran lebih besar dari diameter saluran ureter.

Gejala batu ginjal yang sering terjadi diantaranya :

1.  Nyeri pada punggung bagian bawah dan terkadang terasa hingga pangkal paha
2.   Nyeri saat buang air kecil
3.   Urine berwarna keruh atau berdarah.
4.   Mual, muntah, demam / menggigil (jika terjadi infeksi)


Pencegahan

Penyakit batu ginjal dapat dicegah dengan menghindari kebiasaan hidup yang berisiko memicu munculnya batu ginjal dan menerapkan pola hidup sehat. Berikut beberapa pola hidup sehat yang dapat diterapkan :

1. Banyak minum air putih
Air putih sangat bermanfaat bagi tubuh. Dengan banyak minum air putih akan membantu ginjal meluruhkan sisa zat yang sudah tidak dibutuhkan. Minumlah setidaknya 2 liter air putih per hari.

2. Banyak konsumsi makanan berserat
Mengkonsumsi makanan berserat yang kaya akan kandungan fitat dapat mengurangi kristalisasi garam kalsium dan tentunya mencegah pembentukan batu ginjal. Sayur-sayuran, biji-bijian, gandum serta buah-buahan merupakan makanan sehat yang baik dikonsumsi secara rutin. 

3. Olahraga cukup
Dengan melakukan olahraga akan membuat endapan ginjal lebih sering bergerak sehingga bisa terbuang dengan mudah melalui air seni.


Pengobatan

Secara umum ada dua metode pengobatan batu ginjal, pertama secara alami dan kedua melalui tindakan medis. Jenis pengobatan yang diambil ditentukan beberapa hal, seperti ukuran, jumlah batu dan tingkat keparahan. Untuk kondisi batu ginjal yang belum terlalu parah, pengobatan secara alami masih bisa dilakukan. Sedangkan untuk kondisi batu ginjal yang sudah parah, biasanya diperlukan tindakan medis dari dokter dengan prosedur khusus.

Untuk pengobatan batu ginjal secara alami, langkah awal adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup dan menerapkan pola hidup sehat (seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya). Setelah bisa mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, anda juga membutuhkan sebuah produk kesehatan yang memiliki khasiat untuk mengatasi batu ginjal. 

BEDDIA adalah sebuah produk herbal yang secara empiris terbukti dapat membantu mengatasi penyakit batu ginjal. Melalui uji laboratorium, BEDDIA diketahui memiliki sejumlah senyawa kimia (fitokimia) seperti Flavonoid, Tanin dan Saponin. Kandungan Flavonoid kaya akan antioksidan yang berkhasiat untuk membersihkan, memelihara dan menguatkan ginjal. Sedangkan Tanin dan Saponin bersifat diuretik yang berfungsi membersihkan dan meluruhkan endapan di ginjal. 



BEDDIA diracik dan dibuat dari bahan tumbuhan obat alami dan rempah berkhasit asli Indonesia, tanpa campuran bahan lain seperti bahan kimia sintetis atau pengawet buatan maupun unsur hewan, sehingga sangat aman dan dan tidak menimbulkan efek samping yang merugikan tubuh. Produk ini sudah terdaftar dan memiliki izin edar resmi dari BPOM. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai BEDDIA silakan klik link dibawah ini : 


Atau hubungi Whatsapp : 081381333368 (Fast Response)



Baca Selanjutnya....

Rabu, 23 Januari 2013

Bakteri Cegah Batu Ginjal

Sayangilah bakteri dalam usus Anda. Berbagai penelitian telah menunjukkan banyak bakteri berperan baik pada kesehatan manusia. Penelitian David W Kauffman, seorang professor epidemiologi dari Universitas Boston di Amerika Serikat menambah daftar itu. Penelitiannya menunjukkan keberadaan bakteri Oxalobacter formigenes di dalam usus berpengaruh terhadap pengurangan potensi penyakit batu ginjal.

Dalam Journal of American Society of Nephrology terbitan 5 Maret dijelaskan, Kauffman mengadakan penelitian terhadap 247 pasien yang menderita batu ginjal dan 259 pasien yang bebas batu ginjal. Kauffman kemudian mengambil contoh kotoran (feses) dari kedua kelompok itu.

Dari sample terlihat mereka yang menderita batu ginjal hanya memiliki kandungan bakteri O fomigenes 17%. Sementara itu, mereka yang bebas batu ginjal memiliki kandungan O formigenes hingga 38% dalam fesesnya. Bakteri O formigenes hidup dalam usus manusia. Keberadaannya bisa mencapai dua pertiga bagian usus manusia dewasa. Bakteri itu membantu mencerna garam oksalat yang banyak terdapat dalam sayuran, seperti bayam, bit, dan kacang-kacangan. Sementara itu, diketahui, batu ginjal terbentuk dari kalsium oksalat.

Kini Kauffman dan timnya meneliti untuk mengembangkan O formigenes sebagai probiotik. Jika berhasil, bakteri itu dapat diberikan kepada orang yang kekurangan O formigenes. Namun, Kauffman mengatakan jalan menuju tujuan itu masih membutuhkan penelitian yang lama. Sebab itu untuk saat ini, jagalah pencernaan Anda. 

(Sumber: Media Indonesia/biotek, edisi Minggu 23 Maret 2008) Baca Selanjutnya....

Kamis, 26 Maret 2009

GAGAL GINJAL

Pengertian
Ginjal adalah organ tubuh yang sering disalah-artikan oleh banyak orang, bahwa ginjal menyerupai saringan santan. Akan tetapi ginjal sebenarnya adalah sistem pembuluh darah. Sehingga bila terjadi kerusakan pembuluh darah, pada ginjal juga terjadi kerusakan. Ginjal sendiri memiliki banyak fungsi seperti filtrasi, re-absorsi dan ekskresi. Jantung memompa 15.000 lt/hari keseluruh tubuh dan sekitar 25 % (sekitar 4.000 lt/hari) mengalir ke ginjal. Dan ginjal akan mengekstraksi sekitar 170 ml/menit filtrat yang berupa sel darah, plasma, dan lain-lain. Kemudian filtrat diekstraksi kembali menjadi urine menjadi 1500 cc/hari.
Sebagai salah satu alat ekskresi zat-zat yang tidak terpakai lagi dalam tubuh, selain paru-paru dan usus, ginjal punya peran begitu penting dalam tubuh. Fungsi filtrasi dengan mengekstraksi 170 ml/menit dan diekstrak kembali oleh ginjal yang merupakan fungsinya sebagai re-absorbsi. Bisa dibayangkan tanpa fungsi re-absorbsi ginjal berapa banyak urine yang dihasilkan. Ginjal juga berfungsi untuk menjaga asam dan basa dari tubuh. Hal ini dikarenakan apapun yang dimakan akan memproduksi asam, sementara darah tidak diperbolehkan terlalu asam (pH = 7,44).

Hipertensi dan diabetes merupakan penyakit dari endotel (lapisan pembuluh darah). Sementara ginjal juga memiliki banyak endotel dan bila endotel mengalami kerusakan maka ginjal juga ikut rusak. Penyakit ginjal 80 % tidak terasa, tanda yang bisa dipakai adalah melalui pemeriksaan darah dan urine. Pemeriksaan darah bisa dilihat dari urium dan kreatinin apakah pada keadaan normal atau tidak?. Bila kedua indikasi melewati batas normal maka diperkirakan terjadi sesuatu pada ginjal. Indikasi normal urium adalah 40 mgr/dl dan untuk kreatinin 1,5 mgr/dl. Pemeriksaan urine juga menjadi indikasi penyakit ginjal bila urine mengandung protein/albumin. Pemeriksaan menandakan positif maka ada gangguan pada ginjal. Pada penderita diabetes pemeriksaan urine mesti dilakukan rutin bila positif mengandung mikro albumin maka ada kerusakan pada endotel.

Gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.


Pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti: tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan muntah.
Setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang disarankan melakukan pemeriksaan dini adalah orang yang memilik faktor risiko tinggi, yakni mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal.

Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi ginjal kita. Yang paling umum adalah pemeriksaan urin. Adanya protein atau darah dalam kencing menunjukkan kelainan dari ginjal.

Penyebab Gagal Ginjal

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :

 Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
 Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
 Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/struktur)
 Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
 Menderita penyakit kanker (cancer)
 Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
 Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Pengobatan dan Penanganan dengan MEDDIA Herbal

1. Pasien yang belum cuci darah akan lebih cepat sembuhnya, bahkan tidak akan sampai terjadi cuci darah bila menggunakan produk BANDRUX dan KIWA hingga 2 bulan. Untuk satu bulan pertama adalah pengobatan dan satu bulan berikutnya sebagai perawatan dan pemulihan fungsi ginjal. Pada beberapa kasus bahkan pengobatannya lebih singkat.
2. Bila pasien sudah pada tahapan cuci darah, maka pengobatannya bisa lebih dari 2 bulan, namun tingkat kesembuhannya juga relative tinggi. Produk herbal yang digunakan BANDRUX, KIWA dan produk MEDDIA Herbal lain yang menunjang pengobatan, tergantung dari kasus yang diderita.



Baca Selanjutnya....

Sabtu, 07 Maret 2009

Batu Ginjal (1)

MENGENAL BATU GINJAL

Ginjal dalam tubuh berfungsi sebagai filter untuk membersihkan darah/cairan lainnya. Fungsi ini bertujuan agar bahan-bahan kimia yang terkandung dalam darah atau cairan tubuh lainnya tidak terbawa kembali oleh darah dan beredar ke seluruh tubuh. Sebagian kotoran hasil penyaringan ini nantinya akan dikeluarkan melalui ginjal bersama air seni. Namun sebagian lagi mungkin tertinggal dan mengendap menjadi batu ginjal. Apabila endapan ini tidak dikeluarkan, akan menetap di ginjal atau berpindah ke kandung kemih.

Dalam istilah kedokteran, batu ginjal disebut Nephrolithiasis atau renal calculi. Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces dari ginjal atau di dalam saluran ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal, yaitu di pasu ginjal (renal pelvis) dan calix renalis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.

Batu ginjal bervariasi ukurannya, dapat bersifat tunggal atau ganda. Batu-batu tinggal dalam pasu ginjal atau dapat masuk ke dalam ureter dan dapat merusak jaringan ginjal. Batu yang besar akan merusak jaringan dengan tekanan atau mengakibatkan obstruksi, sehingga terjadi aliran kembali cairan. Kebanyakan batu ginjal dapat terjadi berulang-ulang.

Batu di dalam ginjal atau saluran kemih yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan dapat keluar sendiri bersama air seni. Tetapi batu yang lebih besar dapat menimbulkan hambatan atau bahkan sumbatan aliran air seni. Jika hal ini terjadi maka akan timbul berbagai macam gejala, yang antara lain :
  1. Rasa nyeri yang berat dan tiba-tiba di daerah pinggang yang menjalar sampai pangkal paha. Rasa nyeri tidak berkurang walaupun penderita mencoba posisi-posisi tertentu, misalnya berbaring, membungkuk, dll. Penderita biasanya harus menggeliat menahan sakit. Bahkan karena rasa sakit yang amat sangat, seringkali penderita basah kuyup oleh keringat.
  2. Biasanya ada keluhan mual dan muntah.
  3. Walaupun tidak selalu, kadang kala dijumpai darah pada air seni. Hal ini terjadi karena batu mengiritasi saluran kemih sehingga menimbulkan luka.
  4. Perasaan terbakar di saluran kemih saat kencing.
  5. Rasa sangat ingin kecing.
  6. Demam.

Batu ginjal atau batu saluran kemih umumnya timbul akibat berubahnya keseimbangan normal antara air, garam, mineral, dan zat-zat lain dalam air seni. Jenis zat yang meninggi kadarnya menentukan jenis batu yang terbentuk. Beberapa jenis batu menurut zat yang membentuknya adalah:
  1. Batu kalsium; batu jenis ini paling sering ditemukan. Bentuknya besar dengan permukaan yang halus. Dapat berupa campuran antara kalsium dengan oksalat atau kalsium dengan fosfat. Batu kalsium sering dijumpai pada orang yang mempunyai kadar vitamin D berlebihan atau gangguan kelenjar paratiroid. Orang-orang yang menderita penyakit kanker, penyakit ginjal, atau penyakit sarkoidosis juga dapat menderita batu kalsium.
  2. Batu asam urat; permukaannya halus, berwarna coklat, dan lunak. Batu ini terbentuk akibat kadar asam urat pada air seni tinggi. Batu asam urat biasanya menyertai penyakit radang sendi akibat asam urat (gout arthritis).
  3. Batu struvite; batu ini biasanya berbentuk tanduk rusa. Timbul akibat kadar amoniak dalam air seni tinggi. Amoniak yang tinggi biasanya terjadi akibat adanya infeksi saluran kemih, karena bakteri penyebab infeksi dapat menghasilkan amoniak.
  4. Batu sistin; berbentuk kristal kekuningan. Timbul akibat tingginya kadar sistin dalam urin. Keadaan ini terjadi pada penyakit sistinuria. Batu jenis ini jarang dijumpai, hanya satu diantara seribu. Batu sistin biasanya mengenai penderita usia 10 – 30 tahun.
Penanganan dengan Herbal
Herbal yang digunakan untuk pengobatan batu ginjal adalah kombinasi antara BEDDIA dan STAMED.

Baca Selanjutnya....

Minggu, 01 Februari 2009

Hindari Batu Ginjal Dengan Pola Makan Yang Baik

Di Indonesia, selain kasus gagal ginjal, batu ginjal juga semakin sering dijumpai. Penyakit ini juga sering disebut batu karang dan kencing batu. Menurut para ahli, penyebab batu ginjal adalah akibat pola mengonsumsi makanan yang salah.

Namun, bila menengok sejarahnya, penderita batu ginjal telah ditemukan sejak ribuan tahun lalu. Hal itu terbukti dari hasil penemuan para ahli, jejak batu ginjal ditemukan pada mumi yang dibalsam dan berusia sekitar 7.000 tahun di Mesir.

Salah satu penyebab batu ginjal adalah kelebihan kalsium. Untuk itu setiap orang dianjurkan untuk mencegah kelebihan asupan kalsium. Makanan yang mengandung kalsium tinggi adalah ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim, dan sayur kol. Makanan jenis ini mengandung lebih dari 100 mg kalsium per porsi. Sedangkan bayam, ikan kering, dan cokelat tergolong makanan yang mengandung kalsium sedang.

Selain mengurangi asupan kalsium, penderita ginjal juga dianjurkan mengurangi konsumsi garam, karena setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30 mg kalsium dalam urin.

Sementara itu, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khomsan berpendapat, konsumsi sayur dan buah secara berlebihan ternyata juga membebani fungsi kerja ginjal. Walaupun vitamin diperlukan tubuh, tapi jika ginjal tidak mampu mencerna dapat menyebabkan seseorang terkena gagal ginjal.

Selain vitamin, makanan yang mengandung protein dan mineral juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Misalnya, daging, ikan, kacang-kacangan, garam, telur, dan susu. "Konsumsi teh berlebihan juga tidak baik. Karena selain mengandung kafein, di dalam teh ada unsur non-gizi yang mengganggu penyerapan mineral," jelasnya.Namun, Ali menambahkan, bukan berarti penderita batu ginjal tidak boleh mengonsumsi makanan mengandung vitamin, protein, dan mineral. Asalkan, pola konsumsi terutama golongan usia lanjut oleh penderita batu ginjal dibatasi agar ginjal berfungsi baik. Sebab, penderita batu ginjal juga memerlukan kandungan gizi dalam makanan untuk kesehatan tubuhnya.

Dijelaskan Ali, orang yang memiliki ginjal normal tentu dapat mencerna vitamin dosis tinggi yang memang diperlukan tubuh. Dan, orang tersebut dapat mengonsumsi vitamin 10 kali lipat lebih banyak, dibandingkan manusia yang ginjalnya tidak baik.

Karena itu terhadap orang yang memiliki ginjal kurang baik, Ali menganjurkan agar sejak muda mengonsumsi vitamin, mineral, dan protein secara moderat (tidak lebih dan tidak kurang). "Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki ginjal baik atau bagus, bisa dilihat dari riwayat kesehatan ayah atau ibunya. Kalau orangtua atau saudara satu darah memiliki masalah gangguan ginjal, maka ia akan berpotensi terkena penyakit tersebut," katanya.

Ali menyebutkan, di negara-negara maju saat ini dikenal istilah konsumsi lima porsi sayur dan buah setiap hari. Yaitu, apabila dalam sehari seseorang mengonsumsi dua kali sayuran harus diimbangi dengan tiga buah. "Itu berlaku bukan hanya untuk penderita ginjal, tapi juga untuk mengatasi penyakit kronis."

Namun, yang sekarang terjadi di Indonesia, keluarga yang secara ekonomi baik cenderung mengonsumsi zat-zat tadi secara berlebihan, baik sadar ataupun tidak. "Misalnya dengan makan di restoran fast food. Mungkin sekarang tidak diarasakan, tapi kalau hal itu menjadi kebiasaan akan sulit dihilangkan," ujarnya. Ali tidak setuju dengan pendapat yang menyebutkan diet dapat menangkal batu ginjal.

Menurutnya, diet bukanlah untuk menangkal batu ginjal, tapi mengatasi ginjal agar tidak terbebani. "Diet memang memengaruhi pola makanan yang buruk menjadi lebih baik. Tapi kalau diet bertujuan untuk mengatasi kegemukan, itu lain lagi arahnya. Karena diet hanya mengurangi kalori tubuh."

Terhadap para penderita batu ginjal, Ali menyarankan agar mengonsumsi air putih untuk memperlancar pencernaan dan mengurangi beban ginjal. Namun terhadap penderita gagal ginjal, menurutnya, memang harus dilakukan operasi sebagai upaya penyembuhan.

Cara yang cukup efektif untuk mengatasi batu ginjal tanpa harus operasi adalah rajin mengonsumsi jeruk nipis. Kandungan sitrat jeruk nipis lokal (citrus aurantifolia swingle) bulat memiliki kandungan sitrat 10 kali lebih besar dibanding jeruk keprok atau enam kali jeruk manis.

Biasanya sitrat di dalam air kemih pada penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari, maka pemberian jeruk nipis dianjurkan sesaat sesudah makan malam sehingga hasilnya lebih maksimal.

Cara pemberian jeruk nipis lokal ini bisa berupa dua buah jeruk nipis dengan diameter di atas 4,5 cm yang diencerkan dalam dua gelas air. Pemberian perasan jeruk nipis sesudah makan malam dilaporkan tidak menimbulkan keluhan lambung dan memberikan rasa kepatuhan. (PRC)/Harian Global
Baca Selanjutnya....