Rabu, 11 Oktober 2017

Catatan yang tertinggal#reminder for me

Meddia Herbal adalah alat perjuangan, maka perjuangannya sejak awal ditanamkan bahwa : a) perjuangannya dengan alat yang dalam hal ini adalah Meddia Herbal; b) kejujuran, kebaikan dan kebenarannya karena itu semua berhubungan.

Sesungguhnya tidak ada kebaikan tanpa kejujuran, tidak ada kebenaran tanpa kejujuran. Eh, terbalik...tidak ada kebaikan tanpa kejujuran dan tidak ada kejujuran tanpa pengabdian, dimana pengabdian itu lekat kaitannya dengan perjuangan. Maka jujur kepada diri sendiri, jujur kepada orang lain adalah mutlak adanya dan jujur kepada Tuhan adalah suatu keharusan.

Aku mendapatkan pelajaran yang luar biasa dari Raja sebagai formulator MH ini. Sebagai alat perjuangan, MH itu berbeda cara pemasarannya dari produk lain. Bukan besarnya modal yang dipunyai, bukan kemampuan marketing yang handal, karena MH benar-benar alat Tuhan bagi perjuangan individu pelaksananya. 
Dimulai dari hal yang paling dasar yaitu kejujuran dalam menegakkan kebenaran, berkomitmen dengan kesetiaan pada kejujuran.

Sebagai alatnya Tuhan, maka mereka yang berkomitmen pada MH dijamin kemuliannya, kedamaiannya, dicukupkan rizkinya. Coba kita renungkan, semua produk lain lebih mengutamakan target penjualan, terserah bagaimana cara menjualnya yang penting omzet tinggi, uang banyak dan dapat bonus...jujur urusan nanti, kalau perlu malah sikut teman demi tercapainya target. Yang sering kita lupa bahwa MH adalah anugerah Tuhan sebagai alat perjuangan bagi kemaslahatan masyarakat. Sungguh berat memulainya, karena Raja menegaskannya pada kualitas diri, bukan pada banyaknya penjualan.  

Awalnya sempat terbersit bangga ketika pada suatu waktu diberi julukan “ATM” karena penjualan yang selalu tinggi pada saat itu. Setelah aku renungkan, penjualan yang tinggi itu hanyalah imbas atau efek samping dari perjalanan yang sangat kompleks dari pengalamanku pribadi dalam menegakkan komitmen perjuangan.

Sempat diombang-ambingkan oleh fluktuasi penjualan...pada saat penjualan tinggi, kita merasa bangga seolah kita adalah marketing yang hebat...disini kita lupa pada Tuhan. Haruslah diingat bahwa MH adalah alat yang dicipta Tuhan untuk perjuangan, kita ini hanya pelaksana saja. Coba pikirkan : alatnya Tuhan yang ciptakan, formulanya atas petunjuk Tuhan, penyakitnya Tuhan yang cipta, datangnya pasien karena hatinya diketuk Tuhan untuk memilih produk MH, rizkinya Tuhan yang kasih...jadi, apa hebatnya kita…?!?! gak perlu repot kan...??? Segala sesuatunya sudah disiapkan, kita hanya wajib jujur, berkata benar dan berjuang...dan percayalah, itu berat sekali...mudah diucapkan namun sulit dalam pelaksanaannya.

Menurut pengalamku, tidak diperlukan marketing hebat, karena MH lebih hebat dari semua marketing di dunia. Kita hanya perlu jalani kehidupan bersama MH dengan kejujuran. Aku pun sedang berusaha untuk selalu hidup dengan kejujuran, meski kadangkala kalah jika kebutuhan kulit luar lebih kuat dari hati...segera aku memohon ampun dan kembali ke jalur yang sudah diajarkan oleh-Nya.

Jadi, jujur itu berat sekali...tapi hasilnya juga sepadan dan hebat. Setelah pondasi yang utama (kejujuran) kita lakukan dengan konsisten, maka langkah selanjutnya sudah menunggu di level berikutnya. Dan besar-kecilnya penjualan bukanlah hal yang menakutkan lagi.

Mari sahabat, kita belajar menepati komitmen akan kejujuran seperti yang pernah diajarkan Pemimpin kita.

Bahasanya begitu lengkap : kejujuran – kebenaran – perjuangan.


Salam perjuangan dalam tugas & pekerjaan.


Ditulis pada Hari Selasa, 25 Agustus 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar