Minggu, 10 Januari 2010

Endometriosis

Endometriosis merupakan salah satu penyakit yang diderita oleh kaum perempuan. Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim.

Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim. Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.

Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun dan memiliki kulit putih.

Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.

PENYEBABPenyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur)
Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii
lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.

2. Teori sistem kekebalan
Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
3. Teori genetik keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang
tinggi terhadap endometriosis.


Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.

Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:
  • Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
  • Siklus menstuasi 27 hari atau kurang
  • Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal
  • Wanita yang biasa mengalami siklus menstruasi selama 7 hari atau lebih
  • Mengalami orgasme ketika menstruasi


GEJALAEndometriosis bisa menyebabkan:

  • Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)
  • Kemandulan
  • Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual)
Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan
pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama
menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.

Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa
membentuk massa yang terisi darah (endometrioma).
Kadang endometrioma pecah dan
menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.
Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.


DIAGNOSA
Diagnosa endometriosis ditegakkan berdasarkan gejala dengan melakukan pemeriksaan diantaranya: Laparoskoi; Biopsi Endometrium, USG rahim, CT scan atau MRI perut.

PENGOBATAN
Pilihan pengobatan untuk endometriosis:
  1. Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium
  2. Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis
  3. Kombinasi obat-obatan dan pembedahan
  4. Histerektomi, seringkali disertai pengangkatan tuba falopii dan ovarium
PEMBEDAHAN
Pembedahan endometriosis biasanya dilakukan pada kasus berikut:
  1. Bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8 - 5 cm.
  2. Perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul.
  3. Jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba.
  4. Menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, ang tidak bisa diatasi dengan obat-obatan.
  5. Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter/sinar laser. Tetapi pembedahan merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang.
  6. Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim), hanya dilakukan jika nyeri perut/panggul tidak dapat dihilagkan dengan obat-obatan dan penderita tidak berencana hamil lagi.
  7. Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan, atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi bisa dilakukan setelah 4 - 6 bulan setelah pembedahan.
Therapy Herbal
Therapy herbal untuk Endometriosis dengan menggunakan kombinasi antara MEDDIA MEDDWA dan GUVA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar