Sabtu, 16 Mei 2009

Mioma, Endometriosis dan Kista Ovarium

Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot rahim. Biasa disebut mioma atau myom atau tumor otot rahim. Tumor ini letaknya pada alat reproduksi wanita. Jumlah penderita belum diketahui secara akurat karena banyak yang tidak merasakan keluhan sehingga tidak segera memeriksakannya ke dokter, namun diperkirakan sekitar 20-30% terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun. Berdasarkan letaknya, mioma uteri bisa dibagi menjadi 3, yakni mioma intramural (di dalam otot rahim), subserosa (dibawah lapisan serous, menonjol ke arah rongga perut),serta juga submukosa (menonjol ke arah rongga rahim).

Riwayat penyakit
Asal mulanya penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah menopause (mengecil pada pascamenopause)
Sering kali tumor jinak rahim ke arah rongga ini membesar dan bertumbuh keluar dari mulut rahim. Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh lebih dari satu, teraba seperti kenyal, bentuknya bulat dan berbenjol-benjol sesuai ukuran tumor. Beratnya bervariasi, mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram atau lebih.

Gejala dan Tanda

Sebagian penyakit ini ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan panggul rutin. Gejala yang timbul bergantung pada lokasi dan besarnya tumor, namun yang paling sering ditemukan adalah:
  • Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar masa haid.
  • Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta adanya infeksi di dalam rahim.
  • Penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung kemih, ureter, rektum atau organ rongga panggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air besar dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena pembengkakan tangkai tumor.
  • Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur.
  • Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.
Sering kali penderita merasa nyeri akibat miom mengalami degenerasi atau kontraksi uterus berlebihan pada mioma yang tumbuh ke dalam rongga rahim. Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba, gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan, dan sebagainya.
Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa menyebabkan keguguran.

Endometriosis
Endometriosis adalah suatu keadaan dimana endometrium berada di luar tempat yang seharusnya, yaitu di dalamrongga rahim. Endometrium sendiri merupakan lapisan yang melapisi rongga rahim dan dikeluarkan secara siklik saat mens sebagai darah haid.

Kista

Sementara kista indung telur adalah suatu massa berisi cairan, bisa kental seperti gel (mukus), bisa juga cair (serous). Kista ini diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang ada di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan. Akhirnya tertampung, dan makin lama makin besar.

Penyebab
Penyebab ketiga gangguan di atas sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti dan masih terus diteliti. Sebagian ahli berpendapat, mioma uteri terjadi karena adanya perangsangan hormon estrogen terhadap sel-sel yang ada di otot rahim.
Mioma uteri ini akibat pengaruh estrogen. Makanya, sangat jarang ditemukan pada anak-anak usia pubertas, bahkan nyaris tidak pernah. Anak usia ini, kan, belum ada rangsangan estrogennya. Sementara pada wanita menopause, mioma biasanya mengecil, karena estrogen sudah berkurang."
Sementara salah satu penyebab endometriosis diduga adalah adanya muntahan sel-sel endometriosis keluar rongga rahim saat haid. Sel-sel edometriosis ini kemudian menempel di luar rongga rahim. Ada juga yang menyebut endometriosis mengikuti aliran darah atau ikut aliran kelenjar limfa, sehingga bisa saja terjadi endometriosis di paru, mata, dan sebagainya. Ada lagi yang mengatakan endometriosis disebabkan oleh pencemaran lingkungan dan pola hidup tak sehat. Jadi, masih belum pasti sebabnya.
Diagnosis pasti endometriosis biasanya diperoleh lewat pemeriksaan laparoskopi. "Endometriosis bisa sedang bisa berat, tergantung jumlah, lokasi, dan gejalanya. Kalau berat, bisa muncul nyeri perut, bahkan sampai menyebabkan infertilitas (kemandulan).

Penanganan dengan Herbal

Pengobatan Endrometriosis, Kista Ovarium dan Mioma menggunakan produk herbal yang sama yaitu MEDDIA MEDDWA dan GUVA. Lama pengobatan tergantung pada tingkatan/stadium penyakit yang diderita.
Baca Selanjutnya....

K E P U T I H A N

Keputihan dalam bahasa medis dikenal sebagai flour albus atau leukore, merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita, yang tidak berupa darah. Hal ini terjadi karena pengaruh hormonal dalam tubuh. Jika disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar. Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta. Gadis muda terkadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya. Keputihan bukan suatu penyakit tersendiri, tetapi dapat merupakan gejala dari suatu penyakit lain. Keputihan yang berlangsung terus menerus dalam waktu yang cukup lama dan menimbulkan keluhan, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Keputihan dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi mikroorganisme yaitu bakteri, jamur, virus atau parasit. Juga dapat disebabkan karena gangguan keseimbangan hormon, stres, kelelahan kronis, peradangan alat kelamin, benda asing dalam vagina, dan adanya penyakit dalam organ reproduksi seperti kanker leher rahim. Keputihan akibat infeksi penularannya sebagian besar melalui hubungan seksual. Terjadi karena infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi jamur biasanya dari golongan Candida atau Monilia akibat perubahan kadar hormon, gula darah, atau rendahnya daya tahan tubuh. Dari golongan bakteri biasanya Hemofilus Vaginalis. Bakteri ini jahat dan dapat ditularkan melalui hubungan kelamin. Infeksi Parasit biasanya dari golongan Trikomonas dan juga dapat ditularkan melalui hubungan kelamin.
Indikasi adanya masalah kesehatan jika keputihan tersebut mulai berubah warna, gatal dan mengeluarkan bau yang kurang enak. Menurut dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG dikenal dua jenis keputihan, yaitu keputihan fisiologis (normal) dan keputihan patologis (tidak normal).

Keputihan fisiologis (normal) biasanya terlihat bening dan kadang-kadang sedikit keruh, tidak gatal, tidak panas dan tidak bau. Biasanya datang menjelang seorang wanita dewasa terkena haid, saat ovulasi (keluarnya sel telur dari kandung telur), yaitu kurang lebih 12 - 14 hari setelah menstruasi, menjelang menstruasi, adanya rangsangan seksual serta dalam kehamilan. Dalam keadaan stress, keputihan juga sering terjadi. Pada vagina wanita dewasa terdapat bakteri yang baik yang disebut dengan basil doderlein. Dalam keadaan normal jumlah basil ini cukup dominan dan membuat lingkungan vagina bersifat asam sehingga vagina mempunyai daya proteksi yang cukup kuat. Disamping itu vagina juga mengeluarkan sejumlah cairan yang berguna untuk melindungi diri dari infeksi.

Sementara yang patologis (tidak normal) adalah keluarnya cairan secara berlebihan, dari yang ringan sampai berat misalnya keluar cairan kental, berbau busuk yang tidak biasanya dan berwarna kuning sampai kehijauan (berubah warna). Pada kasus yang berat seringkali disertai dengan rasa gatal bahkan rasa panas pada vagina. Keputihan yang bersifat patologis umumnya disebabkan oleh infeksi pada alat genital, baik infeksi yang ditularkan langsung tanpa melalui hubungan seksual ataupun yang ditularkan melalui hubungan seksual. Namun selain infeksi, keputihan yang patologis juga dapat timbul jika terdapat tumor, baik jinak maupun ganas pada alat genital.

Bila penyakit keputihan tidak diobati secara tuntas, maka infeksi dapat merembet ke rongga rahim kemudian ke saluran telur sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul. Tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronik (bertahun-tahun) menjadi mandul.
Baik keputihan fisiologis maupun patologis harus segera diobati. Karena masing-masing membawa pengaruh bagi kesehatan. Keputihan fisiologis menyebabkan kurang bersihnya alat kelamin, yang akan menyebabkan masalah pada saat melakukan hubungan seksual. Bisa dibersihkan dengan alat pembersih yang saat ini banyak beredar di pasaran atau secara tradisional (bahan dari tumbuhan obat).

PENANGANAN DENGAN HERBAL

Selain obat-obatan kimiawi, keputihan dapat diantisipasi atau dapat diobati secara tradisional dengan menggunakan tanaman obat. Produk MEDDIA Herbal yang dapat digunakan untuk menyembuhkan keputihan adalah GUVA. Berdasarkan pengalaman, setelah minum herbal tersebut dalam lima hari kondisinya akan membaik bahkan sembuh dan bersih serta kesat. Jika tingkat keputihannya parah maka bisa menggunakan MEDDIA MEDDWA atau menggabungkan keduanya bila dikhawatirkan sudah mengarah pada kista atau mioma.

Baca Selanjutnya....